Jokowi dan Putin Bertemu di Moskow, Inilah 5 Hasil Pertemuannya!

Manaberita.com – PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Moskow untuk menemui Presiden Rusia Vladimir Putin .

Kedatangan Jokowi mendapat sambutan hangat dari Presiden Rusia Vladimir Putin saat tiba di Istana Kremlin Kamis (30/6) sekitar pukul 15.30 waktu setempat.

Usai menempuh perjalanan cukup panjang, Jokowi langsung melakukan pertemuan tete-a-tete di Ruang Upacara Kenegaraan Istana Kremlin.

Dalam pertemuannya, setidaknya ada lima hal yang dibicarakan Jokowi dan Putin, yang dikutip dari CNN Indonesia.

Berikut rangkumannya:

  1. Dorong Perdamaian

Misi utama Jokowi berkunjung ke Moskow adalah mendorong perdamaian antara Ukraina dengan Rusia.

Meski suasana masih memanas di antara kedua negara tersebut, Jokowi mengatakan, Konstitusi Indonesia mengamanatkan agar Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.

Baca Juga:
Siti Elina Coba Terobos Istana Kepresidenan Untuk Temui Jokowi

“Isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Dalam konteks inilah, saya lakukan kunjungan ke Kyiv dan Moskow,” kata kata Jokowi saat bertemu Putin di Istana Kremlin, Kamis (30/6).

  1. Buka Ruang Dialog Ukraina-Rusia

Jokowi menilai dialog perdamaian tetap menjadi urgensi penyelesaian konflik antara kedua negara. Dalam hal ini, Jokowi mengaku siap menjadi jembatan komunikasi antar kedua pemimpin negara tersebut.

“Saya telah sampaikan pesan Presiden Zelensky untuk Presiden Putin dan saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara dua pemimpin tersebut,” ucap Jokowi.

  1. Jaminan Keamanan Rusia bagi Jalur Ekspor Pangan Ukraina

Pembahasan lainnya, kata Jokowi, yakni masalah terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk yang bisa berdampak kepada ratusan juta masyarakat dunia, terutama di negara berkembang.

Baca Juga:
Semakin Kejam! UE Usulkan Sanksi Baru Untuk Rusia

“Saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan. Merupakan kepentingan masyarakat dunia dan ratusan orang terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk terutama di negara-negara berkembang,” jelas Jokowi.

“Saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan pupuk baik dari Rusia dan juga Ukraina. Ini sebuah berita yang baik,” lanjutnya.

  1. Reintegrasi Pangan dan Pupuk Rusia-Ukraina di Dunia

Invasi Rusia ke Ukraina mengancam krisis pangan global. Menanggapi hal tersebut Jokowi mengatakan mendukung upaya PBB reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina dalam rantai pasok dunia.

“Khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, saya sangat menghargai Presiden Putin yang tadi menyampaikan bahwa memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk dari Ukraina maupun Rusia, ini sebuah berita yang baik,” ujar Presiden.

Baca Juga:
Pipa Druzhba Menjadi Tempat Berhentinya Transit Minyak Rusia Ke Eropa Tengah, Kenapa?

Sebelum invasi Rusia berlangsung pada 24 Februari, Ukraina adalah salah satu pemasok gandum terbesar bagi Indonesia. Namun, gegara blokade di perairan Rusia dan Ukraina, pasokan gandum Ukraina via Laut Hitam terhenti.

  1. Murni Upaya Perdamaian

Di akhir pernyataannya, Presiden Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun. Ia hanya ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki.

“Saya ajak seluruh pemimpin dunia untuk bersama kembali menghidupkan semangat multilateralisme, semangat damai dan semangat kerja sama. Karena hanya dengan spirit ini perdamaian dapat dicapai,” kata Jokowi.

(Rik)

Komentar

Terbaru