Istri Kadiv Propam yang Ngaku Dilecehkan Ajudan hingga Terjadi Baku Tembak, Inilah Sosok Putri Ferdy Sambo

  • Selasa, 12 Juli 2022 - 20:25 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – SETELAH kejadian baku tembak antara Brigadir J  dan Bharada E, hingga menewaskan Brigadir J. Nama Putri Ferdy Sambo ramai beredar di dunia maya.

Hal tersebut karena Putri Ferdy Sambo yang tak lain adalah istri dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Putri Ferdy Sambo mengaku dilecehkan oleh ajudannya saat berada di rumahnya.

Pengakuannya ini membuat adanya insiden baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J, hingga satu orang tewas di tempat kejadian.

Sontak saja Ferdy Sambo dan Putri menjadi sorotan publik terkait tewasnya sang ajudan, Brigadir Brigpol J atau Nopryansah Yosua Hutabarat.

Lantas siapa sebenarnya Putri Ferdy Sambo dikutip dari Tribunnews?

Putri Ferdy Sambo atau Putri merupakan seorang anggota Bhayangkari.

Putri dikabarakan adalah seorang Bhayangkari yang peduli dengan pendidikan anak.

Putri pernah ngotot bangun sekolah di pelosok desa demi pendidikan anak-anak.

Baca Juga:
Bharada E Empat Emosi Kepada Arman Hanis Soal BAP dan Doktrin Sambo

Pada tahun 2014, Putri pernah mengikuti suaminya yang menjabat sebagai Kapolres Brebes.

Kala itu, Ferdy Sambo menajabt sebagai sebagai perwira polisi di wilayah hukum Kabupaten Brebes.

Putri kala itu juga mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes.

Ternyata surat itu berisi tentang permogonan pembangunan sekolahTK.

Putri Ferdy Sambo ingin membangun TK Kemala Bhayangkari 28 di wilayah Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu.

Sebelumnya telah dikabarkan adanya insiden baku tempak antar 2 anggota polisi.

Penembakan ini melibatkan Bharada E dan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.

Baca Juga:
Propam SultraAmankan Polisi Berseragam Viral

Brigadir J diduga melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo.

Polri menjelaskan motif Bharada E menembak Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Diketahui insiden baku tembak dua polisi tersebut terjadi di dKompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa bermula saat Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo.

Di dalam kamar tersebut munurut Ramadhan ada istri Irjen Ferdy Sambo.

Diduga Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.

“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Baca Juga:
Jokowi Sebut Institusi Polri Ibarat Sapu Lidi, Kuat dan Bersinergi

Mendapat perlakuan tak mengenakan, istri Kadiv Propam berteriak minta tolong.

Teriakan tersebut pun didengar Bharada E yang berada di lantai atas rumah.

Menurut Ramadhan, kehadiran Bharada E membuat Brigadir J panik.

Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharada E yang berdiri di depan kamar.

“Pertanyaan Bharada E direspons Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” Ramadhan.

Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sedang tidak berada di rumah saat peristiwa baku tembak pengawal dengan sopir istri terjadi di rumah dinas, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Saat kejadian, jenderal bintang dua tersebut sedang menjalani tes PCR yang belum diketahui lokasinya.

Baca Juga:
Polri Bakal Dalami Video Pendeta Minta Hapus 300 Ayat Alquran

“Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Belum diketahui pasti tujuan Irjen Ferdy Sambo menjalani tes PCR Covid-19 saat kejadian baku tembak Bharada E dan Brigpol Nopryansah Josua Hutabarat alias Brigadir J terjadi di rumah dinasnya.

“Nanti kita tanya (dalam rangka apa beliau menjalani tes PCR). Yang jelas beliau tidak ada di rumah,” ujar Ramadhan.

Irjen Ferdy Sambo menurut Ramdhan baru mengetahui insiden yang menewaskan Brigadir J setelah dirinya ditelepon sang istri.

Setelah ditelepon istrinya, Irjen Ferdy Sambo langsung pulang ke rumah dan melihat Brigadir J sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau,” katanya.

Diketahui insiden baku tembak dua polisi tersebut terjadi di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.

Baca Juga:
Usai Bunuh Yosua, Bharada E Mengaku Berdosa dan Dihantui Mimpi Buruk

Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan peristiwa bermula saat Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo.

Di dalam kamar tersebut munurut Ramadhan ada istri Irjen Ferdy Sambo.

Diduga Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.

“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).

Ada 7 Luka Tembak di Badan Brigadir J

“Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dan alat bukti di TKP, ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E,” kata Ramadhan

Ramadhan menjelaskan Brigadir J mendapatkan tujuh luka tembakan meski Bharada E hanya mengeluarkan lima peluru.

Baca Juga:
Jokowi Sebut Institusi Polri Ibarat Sapu Lidi, Kuat dan Bersinergi

“Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu,” jelasnya.

Sementara itu, Ramadhan mengungkapkan Bharada E tidak mendapat luka apapun dalam insiden baku tembak tersebut.

Hal ini karena posisi Bharada E yang berada jauh lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter karena dia berada di lantai 2 rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.

“Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung,” ucapnya.

Lebih lanjut, Bharada E menembak Brigadir J sebagai bentuk perlindungan diri dan melindungi istri dari Irjen Ferdy Sambo.

“Karena posisinya ya siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu, jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu,” ujarnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru