PM Thailand Berhasil Lewati Mosi Tidak Percaya Menjelang Pemilu

Manaberita.com – PERDANA menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha melewati empat mosi tidak percaya di Parlemennya pada hari Sabtu. Hal itu dilakukan menjelang pemilihan umum tahun depan.

Dilansir ABC, pemungutan suara dilakukan setelah melewati empat hari yang panjang untuk debat. Debat tersebut menargetkan Prayuth dan 10 anggota kabinetnya. mosi tidak percaya itu muncul karena kesalahan mengurus ekonomi dan kegagalan mereka mencegah korupsi. Semua menteri selamat dari pemungutan suara, berkat mayoritas pemerintah koalisi yang berkuasa di Parlemen.

Prayuth memenangkan 256 suara tidak percaya, dengan 206 menentang dan sembilan abstain.

Cholanan Srikaew, ketua oposisi utama Partai Pheu Thai, mengatakan hasil pemungutan suara mengecewakan karena tidak mencerminkan sentimen publik. “Kami tahu kami tidak bisa menang di parlemen, tapi kami tidak akan kalah dalam pemilihan umum,” katanya.

Baca Juga:
Oposisi Kuwait Memperoleh Keuntungan Dalam Pemungutan Suara Parlemen Pertama di Bawah Kepemimpinan Emir

Seorang pensiunan jenderal, Prayuth telah melewati tiga mosi kecaman sebelumnya sejak 2020. Tidak ada menteri Kabinet yang ditargetkan yang pernah digulingkan oleh pemungutan suara tidak percaya dalam sejarah parlemen Thailand. Prayuth, 68, berkuasa selama kudeta 2014 dan kemudian terpilih dalam pemilihan umum 2019.

Selama empat hari perdebatan kecaman, Prayuth adalah target utama partai-partai oposisi. Kepala oposisi cambuk Sutin Klungsang mengatakan bahwa kegagalan utama Prayuth adalah manajemen ekonomi. Prayuth, yang juga Menteri Pertahanan, juga dituduh memata-matai pembangkang politik dengan spyware Pegasus, dan menyalahgunakan anggaran negara.

Oposisi juga menuduh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul melegalkan ganja tanpa kontrol yang tepat.

Baca Juga:
Thailand Legalkan Ladyboy, Ternyata Ini Alasannya!

Prayuth telah membela catatan pemerintahnya, mencatat bahwa ekonomi Thailand stabil meskipun harga energi meningkat dan inflasi tinggi. “Untuk sisa 250 hari pemerintahan, saya bersikeras bahwa saya akan melakukan segalanya untuk membawa negara keluar dari krisis sesegera mungkin,” katanya.

Pemerintah telah memperkirakan ekonomi akan tumbuh antara 2,5% dan 3,5% tahun ini, naik dari 1,6% tahun lalu.

[Bil]

Komentar

Terbaru