Manaberita.com – DANAU Toba merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Sumatera Utara (Sumut). Danau Toba memiliki sejumlah keunikan.
Dengan keindahan alamnya, tak heran danau yang terletak di tengah-tengah Pulau Sumatera bagian utara ini menjadi salah satu destinasi favorit pelancong yang bepergian ke Tanah Batak.
Akan etapi, di balik keindahannya, ternyata Danau Toba menyimpan sejumlah mitos terkait danau yang memiliki panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer ini
1. Ikan Mas Raksasa
Salah satu mitos yang paling sering dikemukakan warga setempat adalah soal ikan mas raksasa.
Mitos ikan mas ini sudah turun temurun dipercayai oleh masyarakat sekitar Danau Toba. Dedi (35), salah seorang warga mengatakan bahwa legendaini sudah ada buyutnya hidup.
“Dulu itu ada laki-laki bernama Toba, awalnya dia memancing di sungai dan mendapatkan ikan mas,” ujar Dedi dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (10/8).
Berdasarkan cerita turun temurun itu, ikan tangkapan tersebut bisa berbicara dan memohon kepada laki-laki itu agar tidak dimasak. Ikan itu kemudian juga bisa berubah menjadi putri yang sangat cantik.
Pria bernamaTobaitu lantas menikahi putri cantik jelmaan ikan mas tersebut. Namun, putri itu menyampaikan satu permintaan yang harus dipatuhi olehToba, yakni tak boleh ada yang tahu soalasalusulnya. Kemudian, dari pernikahan tersebut, mereka memiliki putra yang diberi nama Samosir.
Suatu hari, Samosir diminta mengirimkan makanan untuk ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Namun, di tengah jalan, makanan yang dibawa itu malah dimakan oleh Samosir.
“Bapaknya kemudian tahu bahwa makan siang itu dimakan sama anaknya. Marah lah si bapaknya ini sambil membentak, ‘Dasar kau anak ikan’,” ujar Dedi.
Tobatak sadar ia telah melanggar sumpahnya. Seketika langit gelap dan hujan deras, air juga keluar dari bawah tanah yang membuat perkampungan terendam.
Di saat bersamaan, Putri dan Samosir tiba-tiba hilang saat perkampungan terendam. Berdasarkan kisah itu, masyarakat sekitar percaya bahwa Danau Toba dan Pulau Samosir merupakan perwujudan siluman ikan dan putranya tersebut.
2. Batu Gantung Menangis
Batu Gantung Menangis merupakan salah satu ciri khas wisata di Danau Toba. Lokasi tepatnya berada di Tepi Danau Toba, Kecamatan Parapat, Kabupaten Simalungun.
Sebetulnya Batu Gantung merupakan fenomena panorama berupa pahatan bebatuan yang menggantung di tepian Danau Toba.
Namun, di balik itu ada mitos yang menyelimuti fenomena Batu Gantung. Selena (32), warga asli Parapat menceritakan bahwa mitos Batu Gantung bermula dari cerita seorang gadis bernama Seruni yang dipaksa dijodohkan oleh orang tuanya.
Gadis itu menolak dijodohkan, karena sudah memiliki pria idamannya. Kemudian ia memutuskan untuk bunuh diri dengan cara melompat dari tepi jurang Danau Toba.
“Putri itu tadinya mau dinikahkan sama orang tuanya, tapi dia enggak mau, jadi dia bunuh diri sama anjingnya,” kata Selena saat menceritakan mitos Batu Gantung.
Seruni saat itu memutuskan untuk terjun dari tepi jurang Danau Toba bersama anjing kesayangannya. Namun, ketika melompat rambut Seruni tersangkut di ranting pohon.
Hal itu membuatnya Seruni bergantung di pepohonan bersama anjingnya, yang kemudian dikenal menjadi Batu Gantung.
“Jadi dia kayak Batu Gantung, Itu bisa dilihat, ada anjingnya juga ikut tergantung,” jelas Selena.
3. ‘Santabbi Oppung’
Mitos lain yang dipercaya masyarakat sekitar Danau Toba adalah salam ‘Santabbi Oppung’. Menurut penuturan Dedi, salam ini merupakan bentuk tata krama yang bertujuan bahwa kita meminta izin mampir ke wilayah tesebut.
Dedi mengatakan bahwa hal ini selayaknya mendatangi tempat-tempat alam terbuka lainnya yang dipercaya ada ‘penghuninya’.
Selain itu, selama di Danau Toba, pengunjung juga diminta menjaga tata krama dan perkataan.
“Tata krama tadi kita enggak bisa ngomong-ngomong kotor, misalnya cacian lah, jorok kali, gini-gini, itu enggak diperbolehkan,” jelas Dedi.
“Jaga lisan lah. Makanya tadi kan saya bilang kan pantangannya di situ, jangan ngomong kotor,” imbuhnya menambahkan.
4. Naga Penghuni Danau Toba
Salah satu mitos yang juga berkembang di tengah masyarakat adalah naga penghuni Danau Toba.
Sejumlah warga percaya bahwa naga penghuni danau merupakan anak dari pria bernama Toba yang berubah menjadi seekor naga yang hingga kini menjaga danau tersebut. Hal ini diakui oleh salah seorang warga, Bona (48).
“Itu saya pernah dengar mitosnya. Katanya nelayan-nelayan di sekitar sini sering lihat keberadaannya di bawah air, tapi masih belum bisa dibuktikan kebenarannya,” kata Bona.
5. Begu Ganjang
Begu Ganjang merupakan mahluk mistis yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Sumatera Utara, termasuk warga di sekitar Danau Toba.
Masyarakat sekitar percaya Begu Ganjang merupakan mahluk yang tinggi dan berambut panjang serta kerap disebut jika ada fenomena dianggap aneh, semisal warga yang tiba-tiba sakit atau meninggal mencurigakan.
Dedi mengatakan bahwa ada dua versi mitos Begu Ganjang. Pertama, Begu Ganjang disebut sebagai hantu yang digunakan oleh orang yang memiliki ilmu hitam untuk guna-guna atau santet.
“Itu bisa untuk guna-guna juga. Semacam teluh begitu. Jadi dia bisa mematikan orang secara mistis, diguna-guna,” jelas Dedi.
Mitos lainnya, Begu Ganjang disebut sebagai sosok penjaga kebun jeruk milik warga. Dari cerita Dedi, banyak warga yang memiliki Begu Ganjang untuk menjaga jeruk milik mereka.
“Mitosnya itu kalau di Tanah Karo, di Brastagi, orang punya ladang jeruk, itu enggak sikit, berhektar-hektar. Orang enggak nunggu jeruk itu seharian,” kata Dedi.
“Itu mitosnya kalau kita ambil (jeruk) sikit, untuk kita konsumsi, makan, itu enggak jadi masalah, tapi kalau kita ngambil banyak enggak bisa keluar kita itu, di situ-situ aja. kalau kita mencuri satu keranjang, kita gak bias keluar,” jelas dia menambahkan.
(Rik)