Pengamat Prediksi Jika PSI Pincang dan Gelap Gulita Dalam Pemilu 2024

Manaberita.com – PENGAMAT politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno memprediksi kesempatan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk melenggang ke Senayan pada Pemilu 2024 cukup kecil usai ditinggal sejumlah pentolan.

Apalagi Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie juga secara blak-blakan menyebut akan ada sejumlah kader yang bakal keluar PSI dalam waktu dekat.

Adi menilai PSI akan ‘pincang’ dan sulit menembus ambang batas parlemen dengan ketentuan perolehan suara paling sedikit empat persen.

Adi menilai terdapat dua hingga tiga penyebab para pentolan kader PSI mulai ‘rontok’. Pertama, ia menilai isu-isu yang dibawa PSI sangat konfrontatif, liberal, dan sangat agresif.

Langkah politik PSI, menurutnya, tidak sesuai dengan budaya politik Indonesia yang cenderung moderat. Ia menyarankan PSI membawa isu yang lebih lunak.

“PSI kan sangat agresif misalnya menyerang kelompok kanan, tapi PSI tidak bisa menjaga keseimbangan isu. PSI tidak berani kritik terhadap kelompok nasionalis, misalnya mana pernah kita lihat politisi PSI mengkritik PDIP, Golkar, Gerindra, dan seterusnya,” kata dia dikutip dari CNN Indonesia.

Kedua, Adi menilai para kader yang hengkang juga lelah karena PSI tak lolos ke Senayan pada Pemilu 2019 lalu.

“Tentu elite politik yang punya nama besar tentu akan mencari pelabuhan politik lainnya untuk naik kelas, terutama bergabung dengan parpol yang mungkin memberikan satu slot ke mereka agar established,” imbuhnya.

Baca Juga:
Tantangan Apa Saja Yang Diterima Emmanuel Macron Setelah Pemilihan?

Ketiga, Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga menilai PSI untuk saat ini tidak memiliki tokoh kuat sebagai pemimpin. Terpilihnya Giring Ganesha sebagai ketua partai justru dinilai tidak membawa perubahan yang lebih baik pada PSI.

Untuk itu, Adi meminta agar PSI mampu mengembalikan branding partai anak muda mereka dengan mengurangi tensi ‘nyinyir’ serta menonjolkan sosok ketua yang memiliki ciri khas dan wibawa dalam berpolitik.

“Ketua umum mereka, Pak Giring, sorry to say harus saya katakan tak menunjukkan suatu replika sebagai ketua yang memiliki latar belakang partai politik yang kuat. Kewibawaan PSI secara perlahan berkurang, ketika ada peralihan kepemimpinan dari Grace ke Giring,” ujar Adi.

Baca Juga:
Bisa Bisanya, George Santos Dari Partai Republik Mengaku Berbohong Pada CVnya

Sejumlah pentolan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memutuskan untuk mengundurkan diri dari partai, terhitung sepanjang 2022 ini. Beberapa kader memilih keluar karena sudah tak sejalan dengan langkah politik partai.

Teranyar, politikus Rian Ernest memutuskan mundur dari partai yang kini dipimpin Giring Ganesha itu. Setidaknya ada enam kader PSI yang keluar dari partai. Lima lainnya yakni, Tsamara Amany, Michael Victor Sianipar, Azmi Abubakar, Sunny Tanuwidjaja, dan Sirya Tjandra.

(Rik)

Komentar

Terbaru