Jokowi Disentil Balik Demokrat Soal Koalisi Bukan Urusan Istana

  • Kamis, 22 Desember 2022 - 18:26 WIB
  • Nasional

Manaberita.comRENANDA Bachtar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, merespons pidato Presiden Joko Widodo yang mengeluh kerap dikambinghitamkan dalam urusan dinamika partai politik jelang Pemilu 2024.

Menurut WaSekJen Demokrat tersebut, Istana tak perlu takut disalahkan jika ada masalah yang dihadapi partai politik. Kecuali, menurutnya, Istana memang ikut campur untuk ikut menjegal koalisi atau capres cawapres tertentu.

Menurut Renanda, tuduhan terhadap Istana wajar lantaran presiden yang mestinya netral malah kerap melontarkan pernyataan dukungan kepada sosok tertentu.

“Tuduhan ini pun muncul bisa jadi karena Presiden Jokowi yang seharusnya netral dan steril dalam urusan Pemilu malah sibuk memberikan endorsement kepada sejumlah tokoh yang diketahui akan maju sebagai capres,” kata Renanda dikutip dari CNN Indonesia.

Renanda menilai dugaan intervensi sulit untuk dihindari lantaran presiden kerap melakukan sesuatu yang yang tak pernah dilakukan presiden-presiden sebelumnya.

Baca Juga:
Jokowi Buka Suara soal Kritik Tol Tak Bisa Dimakan

Oleh karena itu, dia meminta Presiden lebih baik fokus mengurus ekonomi dan memperbaiki nasib masyarakat. Jokowi menurut dia perlu belajar dari SBY dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.

“Masih ada waktu dua tahun. Jokowi dan kabinetnya kalau fokus bekerja untuk rakyat, bukan sibuk melanggengkan kekuasaan,” katanya.

Di acara HUT Hanura, Presiden Jokowi mengeluh Istana kerap menjadi kambing hitam selama proses tahapan Pemilu 2024.

Baca Juga:
AHY sambut Anies di Pacitan, Diajak Keliling Museum SBY-ANI

Dia heran Istana kerap dibawa-bawa urusan partai politik, mulai dari seleksi partai peserta pemilu, hingga urusan koalisi.

“Oh, Istana ini Istana. Padahal kita enggak ngerti koalisi kan antarpartai, yang ketemu kan antarketua partai,” kata Jokowi dalam Peringatan Hari Ulang Tahun Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (12/21).

(Rik)

Komentar

Terbaru