Resmi! JD.ID Tutup Logistik JDL Express Indonesia

MANAberita.com – PERUSAHAAN gabungan ecommerce China JD.com dan Provident Capital, JD.id, menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia, per 22 Januari 2023. Pengumuman tersebut disampaikan langsung melalui situs resmi JDL Express Indonesia.

“Layanan JDL Express Indonesia non aktif per tanggal 22 Januari 2023,” bunyi pernyataan JDL Express.

JDL Express juga telah berhenti menerima pendaftaran pengguna baru sejak 1 Januari lalu.

Rencana penutupan JDL Express Indonesia ini muncul usai sebuah laporan mengatakan JD.com berencana untuk keluar dari Indonesia dan Thailand pada awal 2023. JD.com dikabarkan tengah mencari calon investor untuk membeli bisnisnya di kedua negara tersebut setelah mencatatkan kerugian di pasar.

Sementara itu, toko offline JD.id di Jakarta baru-baru ini mulai mengosongkan stoknya dan sedang mengadakan clearance sale.

Pada Desember 2022 lalu, JD.ID mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 30 persen atau 200 karyawan.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan PHK dilakukan sebagai langkah adaptasi untuk menghadapi tantangan bisnis saat ini.

Baca Juga:
Waduh! Lima Anggota Kelompok Militan Palestina Tewas Dalam Ledakan Di Lebanon

“Salah satu Langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan,” ujarnya, Selasa (13/12).

Setya menuturkan JD.ID akan terus memberikan dukungan kepada karyawan yang terkena PHK tersebut, dengan tetap memberikan asuransi, talent promoting, dan hak-hak lainnya.

Langkah PHK ini bukan yang pertama diambil oleh JD.ID. Pada Mei lalu, perusahaan juga mengambil langkah yang sama sebagai salah satu improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.

Baca Juga:
Kisah Bendahara Desa Usai Laporkan Kades Korupsi, Berbalik Dijadikan Tersangka

Director of General Management JD.ID Jenie Simon menyebut perusahaan saat itu tengah fokus pada pengoptimalan struktur ketenagakerjaan.

“Perusahaan juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan,” ujarnya.

(sas)

Komentar

Terbaru