MANAberita.com – POLDA Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap dua orang yang diduga telah menyerang dan merusak bus pemain Arema FC di Sleman, Kamis (26/1). Kedua orang tersebut berinisial BN (22) dan NR (19) juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP K Tri Panungko menjelaskan motif kedua pelaku kecewa terhadap Arema FC.
“Motif tindakan pelaku adalah merasa kecewa terhadap Arema FC yang tidak mau mengundurkan diri pascakejadian Kanjuruhan, sehingga liga-liga yang ada di Indonesia ini tertunda dan tidak disaksikan penonton. Bahkan Liga 2 dan Liga 3 terancam dihentikan,” kata Tri dalam keterangannya, Rabu (1/2).
Tri menjelaskan insiden penyerangan bus Arema FC terjadi sekitar pukul 19.30 WIB usai laga yang mempertemukan Arema FC dan PSS Sleman.
Dia menuturkan bus Arema FC menjadi sasaran pelemparan saat melintas di sekitar Stadion Maguwoharjo dan tengah dalam perjalanan menuju penginapan.
“Sesuai hasil investigasi, ada beberapa kaca-kaca bus yang retak dan pecah. Kemudian ada beberapa pemain dan ofisial yang berada di dalam bus yang terkena lemparan batu dari oknum suporter yang brada di sekitar Stadion Maguwoharjo. Sehingga kita melakukan tindakan tegas,” ujar Tri.
Beberapa barang bukti berhasil diamankan polisi antara lain pakaian yang dikenanakan pelaku saat kejadian, handphone, batu, bambu, dan konblok yang digunakan untuk merusak bus Arema FC.
Menurut Tri jumlah tersangka kemungkinan bisa bertambah berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti.
Polisi menjerat BN dan NR dengan Pasal 170 KUHP subsider 406 KUHP. Ancaman hukumannya pidana penjara paling lama 5 tahun.
Diberitakan, bus yang ditumpangi pemain Arema FC diserang sejumlah orang usai laga di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Insiden pelemparan tersebut mengakibatkan sejumlah orang yang ada dalam skuad Arema terluka. Dalam rilis Arema FC, asisten pelatih yaitu Kuncoro mengalami luka serius di bagian lutut dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Sejumlah pemain juga mengalami luka
(sas)