Manaberita.com – BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menjelaskan terkait penyebab gempa dengan Magnitudo (M) 5,4 yang mengguncang Jayapura, Papua Kamis (9/2).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut jika gempa ini termasuk gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif yang menghasilkan gerakan geser.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” ujar Daryono dalam keterangannya, Kamis (9/2).
Akan tetapi, Dayono tak mengungkapkan sesar apa yang memicu gempa di wilayah Jayapura ini.
Dalam konferensi pers daring, Kamis (9/2) sore, Daryono menambahkan bahwa wilayah Jayapura merupakan daerah sesar aktif dan kompleks.
“Ini tercermin dari perbedaan mekanisme sumber gempa yang terjadi pada 2 Januari yang saat itu merupakan gempa dangkal dengan mekanisme turun,” paparnya.
“Saat ini gempa yang terjadi juga dangkal tapi sesar geser,” lanjut Daryono.
Melansir dari CNN Indonesia, Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 2,50° LS ; 140,70° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas V MMI; getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
“Dampak gempa bumi ini dilaporkan menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan di Jayapura. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, sejak 2 Januari 2023 hingga Kamis, 9 Februari 2023 pukul 14:00 WIB telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.072 kali dengan 128 kejadian diantaranya dirasakan oleh masyarakat.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Warga juga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan gempa.
(Rik)