Manaberita.com – PRODUK minyak goreng (Minyakita), yang dirilis pemerintah yang dirilis pemerintah langka di berbagai pasar. Pedagang mengaku telah kehabisan stok minyak tersebut sejak beberapa bulan lalu.
Mahdi (47), seorang pedagang sembako di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengaku telah lama tak melihat produk minyakita. Terakhir, pada tahun lalu.
“Kayaknya tahun lalu (lihat), sudah lupa juga, sudah kelamaan nggak lihat. Kebetulan di sini pelanggan nggak terlalu mencari minyak itu, beli yang ada aja jadi saya juga nggak terlalu nyari, paling kalau ada ya dijual,” ujarnya dikutip dari CNN Indonesia.
Sebelumnya, pedagang di pasar tradisional di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, juga mengungkap kelangkaan stok Minyakita terjadi sejak Januari.
Setidaknya delapan penjaja di pasar Mampang Prapatan tidak memiliki ketersediaan Minyakita di lapaknya.
“Wah sudah lama nggak ada. Saya sejak dua sampai tiga bulanan ini juga nggak pernah tahu lah itu barang di mana. Jadi saya jualan yang jelas-jelas saja lah. Yang merek-merek standar kayak Sunco, Filma, atau Fitri,” ujar salah satu pedagang, Sabtu (18/2).
“Kalau satu pasar Mampang sini rata-rata sih jualan yang gampang aja carinya,” imbuhnya.
Pedagang lainnya mengaku keberadaan minyak goreng murah tersebut kerap ditanyakan oleh pembeli. Sebab, meski harganya dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter, tetap lebih murah dibandingkan minyak kemasan merek lain.
“Makanya, (kalau adapun) saya jualannya paling tidak ya Rp16 ribu,” jelasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengakui bahwa Minyakita masih ada, namun memang stoknya tidak berlimpah. Hal ini diungkapkan usai meninjau Pasar Wonokromo, Surabaya, kemarin.
“Yang sering naik turun, Minyakita. Saya lihat stok ada, meskipun tidak melimpah, tapi stok ada. Dan harga masih di harga Rp14 ribu [per liter],” ujarnya.
(Rik)
, yang dirilis pemerintah yang dirilis...)
