100 Ton Kurma dari Raja Salman Diterima Indonesia

  • Minggu, 09 April 2023 - 20:25 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – PEMERINTAH Indonesia menerima hibah kurma dari Raja Salman dari Kerajaan Saudi. Diketahui jumlah kurma yang dihibahkan seberat 100 ton.

Hibah kurma tersebut diserahkan secara simbolis oleh Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang diwakili Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’di di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

“Hibah ini dari Raja Salman, berupa 100 ton kurma dan Al-Qur’an. Hibah ini sebagai bentuk kesinambungan yang dilakukan pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada negara-negara mayoritas muslim, di antaranya Indonesia, di setiap Ramadan. Kurma ini istimewa dan akan didistribusikan melalui koordinasi dengan Kementerian Agama,” kata Faisal bin Abdullah Al-Amudi dalam rilis Kementerian Agama (Kemenag) melalui situsnya seperti dilihat, Minggu (9/4/2023).

Baca Juga:
Keterlaluan! Penguasa China Bakal Hukum Muslim Di Xinjiang Jika Tidak Menyerahkan Perlengkapan Ibadah

Melansir dari detikcom, Zainut Tauhid menyampaikan terima kasih yang tulus atas hibah yang diberikan oleh Raja Salman. Selain kurma, kerajaan Saudi juga menghibahkan Al-Qur’an.

“Ini bentuk kecintaan dan perhatian Raja Salman kepada Indonesia dan kuatnya hubungan kedua negara. Ke depan kami berharap kerja sama yang baik ini tidak hanya pada bidang sosial dan keagamaan melainkan juga pada bidang perdagangan, ekonomi, pendidikan dan bidang lainnya,” ujar Zainut.

Kurma dan Al-qur’an ini nantinya akan ditasarufkan kepada para tokoh Islam, ormas, pesantren, dan pihak lainnya melalui Kanwil dan Kemenag.

Baca Juga:
Sering Diremehkan, Ternyata ini Manfaat Berbuka Puasa Dengan Kurma

“Sekali lagi terima kasih kepada yang mulia Raja Salman, terima kasih kepada Bapak Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia. Semoga hubungan baik ini akan terus diperkuat bagi kedua negara,” tandas Wamen.

Dalam prosesi penyerahan hibah kurma itu, tampak hadir Dirjen Bimas Kristen, Hindu dan Buddha serta pejabat eselon II Kemenag lainnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru