MANAberita.com – TETANGGA dari Bripka PS, anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Wilayah Jaksel yang tewas bunuh diri dengan kondisi leher terikat di rumah kosong, Vino (52), mengungkapkan korban berkali-kali mencoba bunuh diri. Vino juga menyebut Bripka PS pernah meminta pisau kepada istri Vino.
“Ini dia coba bunuh diri di rumah udah berapa kali. Orang ke istri saya minta pisau, terus sama istri saya nggak dikasih. Waktu kemarin Lebaran Haji di Cempaka Mas tuh sudah mau terjun,” kata Vino di lokasi, Selasa (4/7/2023).
“Ibu-ibu sini juga sudah tahu. Sudah mau gantung diri di rumah saudaranya, sudah bawa tali, ketahuan bocah nggak jadi. Sudah sering pokoknya semenjak kecelakaan itu,” sambungnya.
Melansir CNN Indonesia,Vino menjelaskan jika lima bulan lalu Bripka PS mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kakinya harus diamputasi. Dalam kondisi hanya memiliki satu kaki, Bripka PS sehari-hari berjalan menggunakan tongkat.
“Awalnya kecelakaan lima bulan lalu. Kan jalannya pakai tongkat terus, kakinya patah, nggak sembuh-sembuh. Mungkin frustrasi atau bagaimana, ya. Dia bunuh diri juga karena sudah cape kali ya, sampai badannya kurus,” ujarnya.
Menurut Vino, Bripka PS masih sering diantar istrinya untuk apel di kantornya usai operasi amputasi. “Beberapa kali masih pakai seragam. Cuma apel doang diboncengi istrinya, terus pulang lagi,” imbuh Vino.
Sebelumnya, Bripka PS ditemukan tewas dalam kondisi leher terikat tali di sebuah rumah kosong di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Bripka PS diduga bunuh diri.
Peristiwa polisi diduga bunuh diri ini dibenarkan oleh Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard Saragih. Korban ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB siang tadi.
“Betul (bunuh diri). (Korban anggota) Jaksel, satuannya Unit Laka Satwil Jakarta Selatan,” kata Bernard Saragih saat dihubungi.
(sas)