MANAberita.com – PENELITI gabungan membenarkan mitos tentang berdiri jauh lebih baik daripada duduk. Hasil penelitian mereka bahkan diterbitkan dalam jurnal European Society of Cardiology, Kamis (01/02/2018).Perlu diketahui, saat kita duduk terlalu lama justru dapat memicu obesitas, penyakit kardiovaskuler yang berhubungan dengan jantung, stroke dan diabetes.
Mereka menemukan bahwa lebih baik berdiri daripada duduk selama enam jam sehari. Karena dapat mencegah penambahan dan membantu menurunkan berat badan.
Dari pengetahuan tersebut, kemudian para peneliti ingin mengetahui bagaimana respon tubuh saat kita lama berdiri, berapa kalori yang terbuang, dan sebagainya.
Untuk menjawab pertanyaan itu, peneliti menganalisis hasil dari 46 penelitian terhadap 1.184 peserta yang rata-rata berusia 33 tahun, sekitar 60 persen adalah laki-laki, dan memiliki berat badan rata-rata 65 kilogram.
Dari data yang dianalisis, berdiri terbukti dapat membakar lebih banyak kalori daripada duduk, yakni 0,15 kilokalori (kkal) per menit.
Mereka menjelaskan, dengan mengganti kebiasaan duduk yang lama dengan berdiri, setidaknya selama enam jam per hari, berarti dapat mengurangi kalori sebanyak 54 kkal per hari. Dengan catatan tidak mengonsumsi makanan. Hal itu setara dengan 2,5 kg dalam satu tahun, dan 10 kg dalam empat tahun.
Profesor Francisco Lopez-Jimenez, Kepala Pencegahan Kardiologi di Mayo Clinic, Rochester, AS, dilansir Science Daily, Kamis (01/02/2018) Mengatakan. Berdiri tak hanya membakar lebih banyak kalori. Aktivitas otot yang berkaitan dengan risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes jauh lebih rendah. Jadi, lebih banyak berdiri dapat membantu mengontrol berat badan.
Profesor Francisco Lopez-Jimenez“Berdiri bisa mengontrol berat badan, tapi masih dibutuhkan lebih banyak lagi penelitian. Apakah strategi ini bisa efektif dan praktis untuk kesehatan dalam jangka panjang,” tambah Lopez.
Dia juga mengingatkan kepada semua orang untuk tidak duduk terlalu lama.
“Berdiri adalah langkah awal yang sangat baik. Siapa tahu, hal ini akan memicu untuk melakukan beberapa aktivitas fisik ringan yang akan lebih bermanfaat,” tutupnya. (dna).
