Ajudan Irjen Ferdy Sambo Penuhi Panggilan Komnas HAM Terkait Kasus Baku Tembak Polisi Vs Polisi

  • Selasa, 26 Juli 2022 - 18:56 WIB
  • Nasional

Manaberita.com – AJUDAN atau aide de camp (ADC) Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan dari Komnas HAM.

Pemanggilan tersebut dilakukan terkait kasus baku tembak Bharada E dengan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Mereka mendatangi Komnas HAM untuk dimintai keterangan.

Dilansir dari detikcom, Sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo tiba di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022) pukul 09.48 WIB. Mereka tidak mengenakan pakaian dinas Polri. Beberapa di antara mereka mengenakan kemeja putih dan cokelat.

Rombongan ajudan Irjen Ferdy Sambo bersamaan datang ke kantor Komnas HAM. Mereka langsung memasuki kantor Komnas HAM tanpa mengucapkan apa pun.

Humas Komnas HAM pun membenarkan bahwa rombongan tersebut merupakan ajudan Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga:
Dalam Sidang Pembunuhan Yosua, 3 Kali Sudah Ferdy Sambo Berurai Air Mata

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan pemanggilan ADC Irjen Ferdy Sambo bertujuan untuk meminta keterangan terkait kasus baku tembak tersebut. Dia menyebut pihaknya ingin mengkonfirmasi hasil pendalaman peristiwa yang telah dilakukan Komnas HAM.

“Yang pertama pasti kami akan mengkonfirmasi beberapa yang sudah keluar di publik ya, terkait Brigadir J misalnya tembak-menembak dan sebagainya, itu pasti. Tapi yang lain sebenarnya kami punya satu yang lebih mendalam yang kami dapatkan sudah agak lama. Di proses awal kami melakukan pendalaman peristiwa ini, itu kami sudah punya satu peristiwa, peristiwa yang memang hanya bisa dikonfirmasi kepada ADC, bukan kepada yang lain. Apa itu? Tunggu nanti setelah pemeriksaan,” katanya di kantor Komnas HAM, Selasa (26/7).

Anam mengatakan ada dua model proses pemeriksaan. Dia mengatakan ADC Irjen Ferdy Sambo akan dimintai keterangan secara bersamaan dan sendiri-sendiri.

Baca Juga:
Sambo Minta Bharada E Agar Ikut Tanggung Jawab soal Kematian Brigadir J

“Ada dua model yang akan kami lakukan, memang pasti sendiri-sendiri dan ada yang satu tempat bersama, karena kami kepengin tahu detail apa yang terjadi, konteksnya apa dan sebagainya,” katanya.

“Jadi memang salah satu tugas Komnas HAM yang paling penting adalah membuat rangkaian peristiwa. Jadi ADC ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini,” imbuhnya.

(Rik)

Komentar

Terbaru