MANAberita.com – BADAN Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bersama dosen Ilmu Politik FISIP UI Reni Suwarso menutup makara UI dengan kain hitam sebagai simbol dukacita. Reni menuturkan pimpinan UI telah membatasi kebebasan berpendapat dan berorganisasi.
“Iya [kain hitam sebagai simbol dukacita]. Artinya civitas akademika, mahasiswa dan dosen itu berkabung. Karena Pimpinan UI melanggar UU Nomor 9 tahun 1998 terkait kebebasan berpendapat, berekspresi, berkumpul, berorganisasi,” ujar Reni di Kampus UI, Depok, Selasa (30/8).
Aksi tutup makara ini sempat mendapat perlawanan dari pengamanan lingkungan kampus (PLK) karena mahasiswa ingin memanjat dan menutup makara UI besar yang ada di bagian depan pintu gerbang utama.
Massa pun bernegosiasi. Mahasiswa menutup makara UI serta tulisan ‘Universitas Indonesia’ yang posisinya berada di bawah makara UI besar.
Selain kain hitam, sebuah jaket kuning milik Reni sempat diselipkan di makara UI besar bagian atas.
Reni menjelaskan aksi ini merupakan lanjutan dari ketidakpuasan dari mahasiswa dan dosen terhadap manajemen kampus yang dipimpin oleh Rektor Ari Kuncoro.
“Itu happening up yang merupakan lanjutan dari ketidakpuasan mahasiswa dan dosen terhadap manajemen kampus yang dipimpin oleh pak Rektor yang sekarang. Sementara harta Rektor mencapai Rp62 miliar, mahasiswa baru 2022 tidak bisa mendapatkan potongan uang kuliah,” kata Reni.
“Bahkan, ada beberapa calon mahasiswa dari daerah tidak bisa masuk UI karena mereka tidak bisa bayar,” sambung dia.
Selain itu, di bawah kain hitam, mahasiswa membentang sebuah spanduk yang menyinggung soal kekerasan seksual di lingkungan kampus. Spanduk itu bertuliskan, “Universitas Indonesia belum bebas dari KS”.
Aksi ini dimulai dengan longmarch dari Stasiun Universitas Indonesia (UI) sejak pukul 15.46 WIB.
Menurut Koordinator Sosial Politik BEM UI Melki Sedek Huang, aksi ini diikuti 1000 orang yang tergabung dari berbagai elemen mahasiswa.
Sementara itu, berdasarkan keterangan Akbar sebagai Keamanan, ada 150 petugas yang diturunkan untuk mengamankan aksi hari ini.
Usai berjalan hingga wilayah gedung Rektorat UI, mahasiswa juga sempat dihalangi untuk mendekat ke depan gedung Rektorat UI.
“Mahasiswa bersatu, tak bisa dikalahkan,” kata massa aksi.
Saat ini para mahasiswa sudah berada di halaman Rektorat UI. Mereka meneriakkan bahwa banyak pekerjaan rumah UI yang belum selesai.
“PR UI… masih banyak,” teriak mereka
(sas)