MANAberita.com — PERTANYAAN ‘kapan nikah’ atau ‘kapan nyusul’ pasti sudah jadi santapan sehari-hari bagi anda yang lajang usia 20an. Mungkin beberapa di antara banyak orang sudah tahan banting dengan pertanyaan tersebut karena terlalu seringnya ditanya hal tersebut.
Sangat wajar kalau anda merasakan hal yang demikian. Anda mungkin merasa kehilangan teman karena mereka pasti sibuk dengan keluarga pasca menikah. Melihat kebersamaan teman dengan pasangannya sedangkan anda masih sendiri, kadang juga menimbulkan perasaan miris.
Jangan stres dulu, agar pikiran tenang, coba ucapkan 4 hal ini dalam pikiran ketika dilanda rasa galau saat mendengar kabar teman-teman anda akan menikah:
1. Jangan merasa dikejar target ketika banyak teman yang melepas masa lajang. Menikah bukanlah perlombaan
Beberapa dari anda mungkin ada yang merasa dikejar target saat mendengar kabar ada teman yang (lagi-lagi) melepas masa lajang. Anda pun akhirnya pasrah, meminta dijodohkan dengan siapa pun yang penting bisa menikah. Yakin nih mau buru-buru menikah meskipun belum kenal banget sama calonmu?
Memang sih, tidak semua pernikahan yang terburu-buru berakhir pada perceraian. Namun, kalau kamu memutuskan menikah gara-gara merasa dikejar target, mending urungkan deh niat tersebut. Pernikahan bukan main rumah-rumahan lho. Setelah menikah tanggung jawab akan semakin besar. So, anda harus benar-benar matang lahir batin ketika memutuskannya.
2. Jika anda tidak bisa menikah tepat waktu, menikahlah di waktu yang tepat. Tenang, pasti tiba saatnya kok anda akan menikah
Pernikahan adalah impian sebagian besar orang dan pasti akan tiba saatnya anda berada dalam fase tersebut. Ada yang sampai di fase tersebut dengan cepat, ada juga yang harus menunggu hingga saatnya tepat. Sebenarnya bukanlah perkara usia yang tepat untuk menikah sih, tapi menikahlah di waktu dan saat yang tepat.
Abaikan saja saat ada yang komentar anda akan jadi perawan tua atau bujang lapuk kalau tak buru-buru melepas masa lajang. Selalu ingat bahwa menikah bukan perkara yang duluan adalah pemenang dan yang belum menikah berarti nggak laku. Anda hanya belum menemukan saat yang tepat saja. Yakin deh, saat itu pasti akan datang kok bila anda menginginkannya.
3. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang menikah di atas usia 27 tahun rumah tangganya jauh lebih harmonis
Daripada menikah tepat waktu tapi terkesan terburu-buru dan ala kadarnya, mending menikah dengan bahagia meski waktunya telat. Studi menunjukkan bahwa mereka yang telat menikah (di atas 27 tahun untuk cewek dan 30 tahun untuk cowok) ternyata cenderung terhindar dari serangan stres atau depresi akibat pernikahan. Pernikahan mereka pun cenderung langgeng dan jauh dari perceraian.
Ini bukan berarti menikah di bawah usia tersebut rentan bercerai, ya! Kondisi ini akan terjadi saat anda terburu-buru untuk melepas masa lajang di usia muda tapi masih nol tentang hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga. Ketika menikah, bukannya kebahagiaan yang didapat tetapi stres dan masalah serius lainnya.
4. Ingatlah bahwa menikah itu bukanlah happy ending, tapi awal perjalanan yang penuh dengan liku-liku
Menikah itu enak. Iya sih enak karena bisa dekat terus sama orang yang anda cintai. Namun, bukan berarti hidup anda dijamin bahagia tentram selalu setelah menikah.
Daripada nangis di pojokan meratapi nasib karena belum menikah juga hingga sekarang, mending lakukan apa pun yang kamu inginkan deh mumpung masih sendiri.
So, jangan merendahkan diri sendiri karena masih single atau tak kunjung dapat jodoh hingga sekarang. Bisa saja anda memang belum siap atau memang belum merasa perlu menikah bukan? (Dil)
(Sumber: Covesia)