Ketua RW 5 Sebut 26 Kucing Mati Sejak 1 Juli

MANAberita.com – KETUA RW 5 di Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Nurus Shobah mengungkapkan terdapat 26 ekor kucing yang mati di wilayahnya sejak 1 hingga 13 Juli.

Ia menyebut informasi tersebut baru lantaran sebelumnya masih ada Ketua RT yang belum melapor.

“Sampai hari Kamis tanggal 13 itu terdata ada 26 (ekor kucing) yang mati, tersebar di 8 RT,” ujar Nurus saat ditemui, Jumat (14/7).

Baca Juga:
Pengasuh Sibuk Main Hp, Bayi Berusia 3 Bulan Jatuh Dari Gendongan Hingga Alami Retak Tengkorak Kepala, Ceritanya Bikin Sedih

Mengutip CNN, Nurus mengatakan ada 10 ekor kucing warga di RT 12 yang turut diambil sampel darahnya. Sampel darah itu Nurus sebut dibawa ke laboratorium milik Kementerian Pertanian di Subang, Jawa Barat.

“(Hasil lab) nunggu 14 hari,” kata Nurus.

Menurut Nurus, warga tidak dikenakan biaya untuk pemeriksaan sampel tersebut. Lebih lanjut, Nurus menyebut ada kegiatan disinfektan di lingkungan warga sebagai tindak lanjut dari kejadian puluhan kucing mati beberapa hari lalu.

Ia mengatakan rumah warga yang memiliki kucing bakal didata dan dilakukan disinfektan dari pengurus RT dan Kelurahan. Kegiatan ini juga tidak dikenakan biaya bagi warga.

Baca Juga:
Akses Malang-Lumajang Belum Aman, Dua Jembatan Tertutup Abu Semeru

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati sebelumnya mengungkap hasil laboratorium sementara terkait kasus kematian puluhan kucing di wilayah ini.

Suharini menjelaskan kasus ini bermula dari aduan warga terkait kematian kucing sejak 5 Juli. Ternyata, kematian pada kucing di wilayah itu terus berulang. Karenanya, tim pun turun ke lapangan pada 11 Juli dan mengambil sampel.

Suharini mengatakan dari hasil pemeriksaan sampel sementara, kematian kucing bukan karena diracun. Adapun penyebab kematian karena virus belum dapat dipastikan karena memerlukan telusur lebih lanjut.

“Memang tidak dalam diracuni. Kalau virus, itu harus ditelusuri. Jadi kita enggak boleh langsung bilang ‘Wah ini’. Kalau sudah ada hasilnya, pasti nanti kita sama-sama sampaikan lagi ya,” kata dia.

Baca Juga:
SBY Ceritakan Kondisi Terakhir Ani Yudhoyono Sebelum Meninggal, Sempat Membaik Lalu…

Lebih lanjut, Suharini menyebut pihaknya melakukan investigasi dengan Balai Besar Veteriner Subang, Jawab Barat dari Kementerian Pertanian.

Dia mengatakan investigasi ini bertujuan untuk benar-benar mengetahui terjadi kematiannya berurutan pada puluhan ekor kucing itu.

“Investigasi itu tidak hanya pada binatangnya, tapi keseharian pemilik. Jadi kemarin itu ditanya, pada saat kejang sampai mati itu berapa jam. Kemudian pola mereka terakhir memberi makan itu jam berapa, itu namanya investigasi. Nah dilakukan oleh kawan-kawan yang memang secara profesi itu seperti itu. Jadi hasil atau kesimpulannya adalah kesimpulan yang komprehensif,” jelas Suharini.

(sas)

Komentar

Terbaru