Komisi I DPR RI Nilai Kemampuan Tempur KKB Naik Hingga Persenjataan Lebih Kuat

  • Rabu, 30 Maret 2022 - 02:58 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – ANGGOTA Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta menilai kemampuan tempur kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua kini semakin kuat usai jatuhnya sejumlah korban sipil dan aparat. Pendekatan keamanan pun diminta dievaluasi.

Hal itu, kata Sukamta, terlihat dari kembali terjadinya rentetan serangan KKB di diduga menyebabkan dua orang prajurit TNI gugur dan delapan lainnya terluka. Belum lagi, penyerangan KKB semakin sering terjadi dalam tiga bulan terakhir.

“Dengan kejadian yang baru ini, sejak awal tahun 2022 sudah ada lima anggota TNI dan delapan warga sipil tewas akibat serangan KKB. Kejadian teror KKB semakin sering terjadi bahkan dengan menggunakan persenjataan yang lebih kuat,” kata Sukamta dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/3).

“Ini mengindikasikan ada peningkatan kemampuan tempur KKB. Artinya upaya pemerintah dengan berbagai pendekatan untuk mengatasi KKB selama ini bisa dikatakan tidak berjalan efektif,” ujarnya menambahkan.

Mengutip CNN Indonesia, Wakil Ketua Fraksi PKS meminta pemerintah segera mengevaluasi kebijakan dan pendekatan keamanan di Papua yang berfokus kepada peningkatan sistem pengamanan bagi petugas keamanan dan warga sipil, serta upaya melemahkan kekuatan KKB.

Selain itu, Sukamta menilai perlu pendekatan baru untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Papua secara tuntas, serta peningkatan kinerja tim intelijen untuk memetakan secara presisi dinamika sosial, politik dan keamanan yang berkembang.

Baca Juga:
Sering Dikatain Gendut Jadi Penyebab Ali Bunuh dan Bakar Jasad Rosidah di Banyuwangi

Penanganan KKB di Papua, kata dia, tidak sama dengan cara mengatasi GAM di Aceh atau teroris oleh Densus 88.

“Ada kompleksitas persoalan yang lebih banyak di Papua. Ini membutuhkan kebijakan yang komprehensif dan tuntas untuk menyelesaikan seluruh persoalan. Kasihan prajurit TNI dan Polri di lapangan kalau tidak segera ada perbaikan kebijakan yang jelas,” paparnya.

Sukamta melihat pemerintah terkesan jor-joran dalam pembangunan infrastruktur. Namun, terkesan setengah-setengah dalam hal ozonomi khusus, kebijakan keamanan, penyelesaian kasus HAM di Papua.

“Skala prioritas perlu dibuat oleh pemerintah dengan mendasarkan tujuan dalam konstitusi, yaitu melindungi warga negara, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Papua dalam hal tersebut, wajib untuk diprioritaskan,” pungkasnya.

Baca Juga:
Heboh! Bukannya Kondangan, Ibu ini Kepergok Mencuri Uang dan Perhiasan di Tengah Pesta Hajatan

Seperti diketahui, dua prajurit TNI tewas dalam insiden penyerangan KKB di pos militer Satgas Mupe Yonif Marinir-33 di Kabupaten, Nduga, Papua, Sabtu (26/3). Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menduga KKB yang melancarkan serangan itu pada sore menjelang malam hari. Menurutnya, prajurit kala itu sedang bertugas di Distrik Kenyam.

Teranyar, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim menembak dua pesawat komersial yang berada di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin (28/3).

Terpisah, dua prajurit Marinir TNI AL yang meninggal dunia akibat kontak tembak dengan KKB pimpinan Egianus Kagoya mendapat kenaikan pangkat luar biasa operasi militer selain perang anumerta.

Hal itu berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/274/III/2022 tanggal 27 Maret 2022 mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer Selain Perang Anumerta.

Baca Juga:
Astaga, Uang Belanja dari Suami Tak Cukup, Wanita di Surabaya Buka Layanan Threesome

Kedua prajurit tersebut adalah Letda Mar Muhammad Ikbal, (Han), dinaikkan pangkatnya menjadi Lettu Mar Anumerta dan Pratu Mar Wilson Anderson Here dinaikkan pangkatnya menjadi Praka Mar (Inf) Anumerta.

Berdasarkan keterangan tertulis dari Dinas Penerangan AL, disebut jenazah kedua prajurit yang gugur tersebut dipulangkan ke tanah kelahirannya setelah dilakukan perawatan jenazah di RS. Timika dan disemayamkan di Lanal Timika.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono memerintahkan seluruh jajarannya mengibarkan bendera 1/2 tiang selama 3 hari berturut-turut mulai Senin (28/3) sebagai ungkapan belasungkawa yang mendalam dan melaksanakan sholat ghoib dan berdoa bersama sesuai agama masing-masing.

(sas)

Komentar

Terbaru