MANAberita.com — BIASANYA, bayi akan menangis saat tengah malam jika mereka merasa lapar, tidak nyaman dengan popok yang dipakainya hingga butuh dipeluk oleh sang ibu.
Saat itulah, peran orang tua, terutama ibu digunakan untuk menenangkan anak-anaknya. Namun, tidak dengan Lauren Coyle. Bukannya menenangkan sang putri, Ellie May Minshull Coyle yang tiba-tiba terbangun di malam hari, ibu muda yang satu ini justru mengikat kaki dan dada bayinya. Setelah itu, ia menaruh sang anak yang baru berusia 19 bulan ke tempat tidur dengan posisi wajah menghadap ke kasur.
Melansir The Sun, tak hanya itu, sisi-sisi tempat tidur anaknya juga ‘dibentengi’ dengan papan-papan, sehingga menyerupai box bayi. Lalu, bagian atasnya ditutup dengan seprai dan selimut. Hal tersebut dilakukan Coyle agar sang anak tidak bisa keluar dari dari kamarnya.
Di malam itu pula, Coyle mengirim pesan kepada seorang temannya melalui Snapchat, “Anak ini membuatku kesal malam ini,” tulisnya.
Keesokan harinya, pukul 6 pagi ia mengirimkan pesan kepada ayahnya bahwa putrinya menangis semalam. Tiga jam kemudian, sang ayah pun tiba di rumahnya dan langsung masuk ke kamar tidur sang cucu. Di saat itu juga, ia pun kaget dan segera menyadari ada yang tidak beres. Ambulans pun dipanggil, tetapi semuanya telah terlambat. Setibanya di Rumah Sakit Royal Preston sang cucu dinyatakan meninggal.
Lauren Coyle bersama dengan kekasihnya serta rekannya pun ditangkap oleh polisi. Akan tetapi, ketiganya menyangkal adanya perlakuan kejam kepada bayi tersebut. Coyle malah berkata bahwa apa yang dilakukannya tersebut merupakan salah satu cara agar sang putri memiliki jam tidur yang teratur.
Namun, tentu saja alasan tersebut tak bisa diterima oleh pengadilan. Hasil dari otopsi pun dengan jelas mengatakan bahwa telah terjadi penganiyaan terhadap bayi tersebut.
Lepas dari itu, hingga kini belum diketahui bagaimana nasib akhir ketiga orang tersebut. Proses persidangan sendiri masih terus berjalan. Tetapi, bukti-bukti yang ada jelas akan memberatkan kasus pihak Coyle. (Alz)