MANAberita.com — WARGA Blitar, Jawa Timur, digegerkan atas penemuan sebuah koper hitam di bawah Jembatan Desa Karang Gondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar pada Rabu (03/04). Di dalam mayat itu, ada jenazah tanpa kepala.
Belakangan diketahui, identitas jenazah itu adalah Budi Hartanto (27). Budi merupakan warga Kediri, Jawa Timur. Profesinya adalah seorang penari. Sehari-hari, Budi bekerja sebagai staf tata usaha di SDN Banjar Mlati 2.
Melansir Kumparan, Kabid Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan institusinya hingga saat ini mencari keberadaan kepala Budi. Barung berjanji dalam waktu dekat akan menemukan kepala Budi.
“Masalah bagian tubuh lain, belum ketemu. Memang kita harus akui bahwa bagian tubuh lain belum ketemu, tetapi identitas sudah ada,” ujar Barung.
“Dan itu juga memudahkan dan memiliki nilai tertentu dalam pengungkapan kasus ini.”
Selain mencari kepala Budi, Barung juga mengatakan institusinya akan segera mengejar dan menangkap pelaku. Saat ini, kata Barung, sudah ada 13 saksi yang diperiksa. Dari 13 saksi itu, satu di antaranya adalah orang yang terakhir kali berkomunikasi dengan Budi.
Barung belum mau mengungkap identitas ke-13 saksi. Namun menurut dia, semuanya adalah orang yang diyakini memiliki kedekatan dengan Budi.
Kasatreskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono, mengatakan institusinya kewalahan mencari kepala Budi di sekitar lokasi pembuangan. Anggota Polres Blitar, kata Heri, mencari ke sana ke mari kepala Budi tak lama setelah koper itu ditemukan pada Rabu kemarin.
Heri menduga pelaku membuang kepala korban di tempat berbeda. Tujuannya: untuk menghilangkan jejak. Adapun koper itu ditemukan aparat desa setempat.
Kasubdit Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela mengatakan hingga saat ini timnya masih menyelidiki siapa yang membuang koper berisi jenazah Budi itu. Menurut Leonard, di lokasi kejadian tidak ada satupun saksi yang mengetahui proses pembuangan koper itu.
Itulah sebabnya, tim terkendala mencari bagian kepala Budi. Dilansir JatimNow pada Kamis (04/04), lokasi titik pembuangan mayat dari jalan raya berjarak 25 hingga 30 meter. Di sana, ada jalan setapak menuju bantaran sungai yang hanya bisa dilalui pejalan kaki dan motor.
Sedangkan dari bantaran sungai ke titik pembuangan, berjarak sekitar 10 meter dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Dari kondisi lokasi pembuangan itu, dimungkinkan koper dilempar dari bantaran sungai. Apalagi saat ditemukan, koper itu terdapat bekas tanah di beberapa titik. (Ila)