Program Kerja Anies Tak Berjalan Sesuai Rencana

  • Rabu, 26 Januari 2022 - 10:15 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – MENURUT Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna program-program Anies tak berjalan sesuai rencana. Ia menilai, program-program yang dicanangkan Anies sekadar wacana idealisme tanpa implementasi.

“Kita harus bisa berikan gambaran yang konkret. Memang harus menghindari wacana-wacana idealisme dan kepada bentuk konkret langsung yang bisa diimplementasikan. Jadi ada bagusnya, kalau ada gagasan bagus langsung dijalankan,” ungkap Yayat saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (24/1).

Dilansir dari CNN Indonesia, Yayat menilai Anies masih memiliki waktu enam bulan ke depan untuk merealisasi program-program penanganan banjir miliknya.

“Sebetulnya yang bisa dilakukan dalam waktu 6-7 bulan ke depan itu mungkin menuntaskan sesuatu, sudah menuntaskan apa yang belum selesai terlebih dahulu. Di RPJMD di tahun kelima ini itu diselesaikan dulu lah,” ungkapnya.

Pakar Hidrologi Universitas Gadjah Mada, Pramono Hadi turut menyoroti program-program penanganan banjir ala Anies. Untuk program sumur resapan, ia menilai langkah ini tidak tepat

Menurut Pramono, dataran Jakarta secara umum dibentuk kombinasi antara pengendapan laut dan muara sungai. Sehingga, lapisan tanah yang ada di Jakarta cenderung bersifat liat tanahnya.

“Tanah liat itu akan susah untuk meresapkan air, poinnya di situ. Sehingga kalau di sana dibuat resapan mungkin tidak terjadi resapan,” ujar Pramono.
Ia menilai, program sumur resapan ala Anies tidak akan efisien dan efektif. Apalagi jika air tanah di Jakarta dangkal.

“Kalau kita bicara resapan sebagaimana yang sekarang dibikin Pemprov itu banyak sekali, itu enggak akan efisien. Apalagi mungkin air tanah beberapa tempat di Jakarta itu dangkal ya, tidak efektif lah,” kata Pramono.

“Dan dia kalau sudah penuh, kena hujan penuh, dia enggak meresap,” imbuhnya.

Baca Juga:
PKS Buka Suara Soal Kans Gabung PKB-Gerindra Jika Aher Gagal Dampingi Anies

Sementara itu, untuk program naturalisasi sungai, menurutnya ini juga salah kaprah. Ia menegaskan, konsep itu salah persepsi.

“Naturalisasi sungai itu, konteksnya gini, ini ada salah persepsi, mungkin secara engineering ya harus ditanggul. Jangan kemudian tanggulnya dibuang. Untuk wilayah-wilayah tertentu yang masih ibaratnya masih bagus kawasan sekitar, itu bagus untuk dipertahankan,” jelasnya.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menambahkan bahwa program-program Anies dalam menangani banjir tidak efektif.

Baca Juga:
Di Atas Pulau Kinmen Telah Tertembak Jatuh Sebuah drone Oleh Militer Taiwan

“Yang saya sayangkan program-program seperti grebek lumpur sungai, ternyata tidak terbukti efektif dalam mengatasi banjir kali ini,” ungkap Nirwono.

Menurut dia, banjir di Jakarta beberapa waktu lalu sebetulnya bisa dicegah. Sebab, banjir kali ini disebabkan oleh hujan lokal yang diprediksi bakal mencapai puncaknya pada bulan Januari-Februari 2022.
Seharusnya siapapun gubernurnya punya iktikad baik untuk menyelesaikan masalah banjir dengan fokus. Ia menyebut, setidaknya ada lima fokus yang harus dikerjakan dalam mencegah banjir Jakarta.

[SAS]

Komentar

Terbaru