Turis Inggris Hilang Setelah Kebakaran Kapal di Laut Merah Mesir, Kok Bisa?

Manaberita.com – SEBUAH kapal scuba diving yang mereka tumpangi terbakar di lepas pantai Laut Merah Mesir, menyebabkan tiga warga negara Inggris hilang. Sebuah kapal selam scuba berukuran sedang bernama “Hurricane” yang terbakar di kota resor Laut Merah selatan Marsa Alam pada hari Minggu berhasil menyelamatkan 12 anggota awak dan 12 turis Inggris, menurut pernyataan singkat dari Kegubernuran Laut Merah Mesir. Tiga turis Inggris lainnya, yang identitasnya dirahasiakan, dicari oleh regu pencari.

Melansir dari Aljazeera, Kebakaran itu dimulai oleh korsleting listrik di ruang mesin kapal, menurut pihak berwenang Mesir setelah pemeriksaan awal terhadap kapal tersebut. Kebakaran dimulai saat kapal berada sekitar 25 kilometer (16 mil) utara Marsa Alam dan dijadwalkan kembali pada hari Minggu. Menurut pernyataan dari Kantor Luar Negeri Inggris, pemerintah Inggris berhubungan dengan pihak berwenang Mesir dan “mendukung warga negara Inggris yang terlibat”.

Di Mesir, tidak biasa.

Gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan kapal motor putih dengan nama yang sama terbakar di laut, dengan kepulan asap tebal membubung ke langit. Manajer penyelaman di desa Marsa Shagra, Ahmed Maher, berkata, “Kami melihat asap dari perahu, jaraknya sekitar 9 km [6 mil] dari pantai.”. “Mereka diselamatkan dan dikirim dengan perahu terdekat.” Di Mesir, insiden berperahu yang fatal jarang terjadi. Tiga anak termasuk di antara lima orang yang tewas ketika sebuah perahu terbalik di sebuah danau tidak jauh dari Alexandria, ibu kota Mediterania Mesir.

Hingga 471 orang, sebagian besar peziarah Muslim, tewas dalam tenggelamnya kapal feri Mesir Salem Express tahun 1991, yang sedang melakukan perjalanan dari Arab Saudi ke Mesir. Turis Eropa senang mengunjungi resor Laut Merah Mesir, yang merupakan rumah bagi beberapa pantai paling terkenal di negara itu. Karena terumbu karang mudah diakses dari pantai dan terdapat lokasi penyelaman dengan beragam biota laut, kawasan ini telah memantapkan reputasinya sebagai tujuan penyelaman.

Baca Juga:
Rezim Militer Myanmar Membiarkan Warga Yang Loyal Membawa Senjata, Kok Bisa?

Karena kerusuhan politik selama bertahun-tahun, COVID-19, dan dampak ekonomi yang merusak dari Perang Ukraina, Mesir baru-baru ini melakukan upaya besar untuk memperkuat industri pariwisatanya. Dua juta orang bekerja di industri pariwisata Mesir, yang juga menyumbang lebih dari 10% PDB negara. Di perairan kota Hurghada Mesir di Laut Merah pada hari Kamis, seorang turis Rusia dibunuh oleh seekor hiu.

[Bil]

Komentar

Terbaru