MANAberita.com — SETELAH beberapa bulan berusaha berjuang melawan kanker getah bening stadium akhir, Petinju Pelatihan Nasional (Pelatnas) Asian Games 2018, Valentinus Nahak akhirnya meninggal dunia.
Melansir Instagram @darksideofdimension2 Valentinus menghemvuskan nafas terakhi rnya di RSUP Sanglah Denpasar, Kamis (02/08) malam. Pria yang kerap disapa Valens pergi untuk selamanya setelah kurang lebih dalam tiga pekan berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening yang terus menggerogoti tubuhnya.
Ketua Pertina Bali Made Mulyawan menangis saat dimintai konfirmasi soal meninggalnya Valens Nahak. “Maaf Mas. Saya tidak bisa bicara banyak soal Valens. Saya tidak kuat. Ada hal yang membuat saya sangat sedih,” ujarnya.
Menurut pria yang biasa dipanggil De Gadjah tersebut, selama dirawat di RSUP Sanglah, Valens pernah berjanji saat dirinya berdua dalam kamar.
“Kata Valen, kalau dia sembuh, saya harus memberi hadiah. Dia minta hadiah. Apa saja. Saya akhirnya menyanggupi itu. Saya katakan, tolong kamu berjuang supaya sembuh. Saya akan memberikan apa saja yang kamu minta,” ujar De Gadjah.
Setelah perjanjian itu, Valen meminta agar dirinya berkunjung setiap hari ke Sanglah. De Gadjah pun menyanggupinya. Hasilnya sungguh luar biasa.
“Kondisinya terus membaik. Perkembangannya sangat pesat. Fisiknya mulai pulih. Tetapi kenapa, ketika saya sedang berada di kota, Valen pergi untuk selamanya. Padahal, saya belum memberi hadiah kepadanya. Itu yang membuat saya tidak kuat,” ujar Gadjah.
Seperti yang diberitakan oleh MANAberita sebelumnya, Valentinus telah mengikuti Pelatnas di Manado. Dari sinilah, ia mulai merasakan keanehan pada tubuhnya.
Saat itu, Valentinus kerap mengeluh perutnya sakit jika sedang makan dan minum. Setelah diperiksa, ternyata ia menderita kanker getah bening. Jelang lebaran, petinju berotot besar ini diliburkan untuk mendapatkan perawatan, namun kondisinya justru semakin memburuk.