Muba Raih Adipura ke-12, Dodi Reza Alex “diserbu” Warga

  • Minggu, 20 Januari 2019 - 19:49 WIB
Photo Booth Dodi Reza Alex diserbu warga yang ingin berfoto bersama

Photo Booth Dodi Reza Alex diserbu warga yang ingin berfoto bersama

MANAberita.com – SUASANA berbeda tampak di griya pendopoan Serasan Sekate, pasca kembalinya piala Adipura Kota Kecil Terbersih se-Indonesia yang merupakan piala ke-XII diraih Kabupaten Muba, tampak di sudut tengah pendopoan ada spot Photo Booth Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin yang sedang membawa piala Adipura.

Warga dan petugas kebersihan di Muba pun tampak berduyun-duyun mendatangi spot photo booth Dodi Reza tersebut. “Kapan lagi biso selfie dengan pak Bupati Dodi Reza,” ujar Fitri salah satu warga Sekayu.

Photo Booth Dodi Reza Alex diserbu warga yang ingin berfoto bersama

Senada dikatakan Yulizar, salah satu petugas kebersihan di Sekayu ini menyebutkan keberadaan photo booth itu bisa membuat dirinya bersama anak-anaknya mengabadikan foto bersama Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin. “Fotonya seperti asli, bisa disimpan dirumah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Muba Herryandi Sinulingga AP menyebutkan photo booth itu diperuntukkan untuk semua warga yang ingin mengabadikan foto bersama Bupati dan piala Adipura. “Ini untuk semua warga Muba, kalau mau foto dengan pak Bupati dan piala Adipura silahkan datang ke pendopoan,” tuturnya.

Photo Booth Dodi Reza Alex diserbu warga yang ingin berfoto bersama

Menurutnya, keberadaan photo booth tersebut untuk mengakomodir euforia warga Muba dalam menyambut dan kesenangan warga Muba setelah dua tahun tidak mendapatkan piala Adipura akhirnya ditangan pak Bupati Dodi Reza Alex Noerdin piala penghargaan kota Terbersih tersebut bisa diraih kembali.
“Ayo kalau mau swafoto sama pak Bupati dan piala Adipura bisa langsung ke pendopoan griya Serasan Sekate,” bebernya.

Baca Juga:
Kesal Karena Kerap Bertengkar Dengan Si Bungsu, Bapak di Kalteng Lempar Pisau ke Anak Bujangnya Hingga Tewas

Diketahui, sebelumnya Kabupaten Muba sempat beberapa tahun absen tidak mendapatkan piala Adipura, namun kini kepercayaan untuk mendapatkan piala Adipura tersebut berhasil dikembalikan Bupati Dodi Reza Alex Noerdin dengan Tim Pemkab Musi Banyuasin melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bersinergi untuk memenuhi indikator penilaian dan piala Adipura ini merupakan Piala Adipura yang ke-12 diraih Kabupaten Muba yang diserahkan secara langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla kepada Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin bersama 118 Kepala Daerah se-Indonesia yang berhasil meraih penghargaan Adipura.

“Meski Adipura kali ini penilaiannya lebih ketat dari tahun-tahun sebelumnya, Alhamdulillah Muba bisa memenuhi penilaian tersebut. Penghargaan Adipura ini berkat komitmen semua warga Muba yang terus menjaga kebersihan di tempat masing-masing,” ujar Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.

Photo Booth Dodi Reza Alex diserbu warga yang ingin berfoto bersama

Lanjutnya, Adipura sekarang ini meningkat karena selalu berevolusi dari tahun ke tahun tentang pengelolaan lingkungan. Jika dahulu penghargaan adipura kategorinya hanya Terbersih tetapi sekarang tentang pengelolaan lingkungan. “Untuk ke depan salah satu penilaian secara berkelanjutan ialah bagaimana mengelola secara berkelanjutan,” tambahnya.

Baca Juga:
Bareskrim Polri Buka Hotline Pengaduan Kasus Robot Trading dan Binary Option, Inilah Kontak Pengaduan Korban!

Dodi menyebutkan, saat ini Muba sebagai kota kecil terbersih, salah satunya dalam pengelolaan sampah dan strategis daerah bisa di implementasikan setiap lini khususnya dalam pengurangan sampah plastik di kota. “Sehingga Musi Banyuasin bisa mendapatkan apresiasi tertinggi dalam pengelolaan isu lingkungan dari penghargaan Adipura secara berkelanjutan,” urainya.

Dikatakan Dodi, selain dinilai dari kebersihan kota, keberhasilan dalam pengelolaan TPA, ada beberapa program yg diwajibkan oleh KLHK seperti program tiga bulan bersih sampah dan tidak kalah pentingnya Pemkab Muba harus menyusun Dokumen Jakstrada (Kebijakan dan Strategi daerah dalam pengelolaan sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah tangga).

“Dimana kegiatan ini lebih dititik beratkan pada pengurangan sampah dari sumber seperti berawal dari rumah tangga dan sumber penghasil sampah lainnya dan pemerintah juga dituntut untuk berperan dalam penanganan sampah,” terangnya.

Komentar

Terbaru