Saat Bripka Adios duel dengan Pendi (2/3)
MANAberita.com – PRIA yang biasa lemah lembut dan selalu menebar senyuman dalam menerima setiap pengaduan masyarakat di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang ini ternyata punya nyali yang tidak dilakukan lagi. Dengan aksinya yang heroik Bripka Adios berhasil melumpuhkan seorang warga yang mengamuk dan mengejar warga lainnya yang melintas menggunakan pedang, Kamis (2/3) sekitar pukul 17.00 WIB.
Pria yang mengamuk ini diketahui mengalami gangguan jiwa, bernama Pendi, yang kelakuannya sudah sangat meresahkan warga di kawasan Jakabaring, khususnya disekitar tempat tinggalnya.
Polisi dan rekan-rekan media yang ikut mengamankan Pendi nampak kewalahan karena tubuhnya yang besar dan sering meronta saat dipegang untuk dibawa ke Mapolresta Palembang, yang kemudian akan diserahkan kerumah sakit jiwa.
Sempat terjadi perkelahian (duel) antara Pendi yang menggunakan pedang dengan Bripka Adios yang menggunakan kayu, karena Pendi tidak mau dibawa oleh petugas, bahkan menantang polisi untuk berduel. Untuk Kalkulator Pinjaman Klik loancalculatorhub
Suasana saat itu benar-benar tegang, karena Pendi menyerang membabi buta kearah Bripka Adios, namun untungnya semua serangan itu dapat dielakkan oleh Adios. Pada akhirnya, serangan Pendi dipatahkan oleh Adios hingga terjatuh. Saat itulah anggota lainnya bersama awak media langsung mengamankan Pendi.
Sementara Adios yang juga mengalami luka dibagian tangannya akibat terkena sabetan pedang Pendi, langsung mendapatkan perawatan medis.
Untuk mengetahui lebih dalam, manaberita.com mencoba menemui beberapa orang tetangga Pendi yang rumahnya tidak jauh. Dari sana diketahui, Pendi memang sering mengganggu dan ulahnya sangat meresahkan masyarakat yang rumahnya berdekatan dengan Pendi.
Dari keterangan lainnya didapatkan, Pendi bahkan sudah tiga kali membunuh warga namun tidak ada yang berani untuk menangkapnya. Karena itulah warga menghubungi polisi dan meminta bantuan untuk menangkap dan mengamankan Pendi.
“Warga disini tidak ada yang berani pak, semuanya sangat takut dan juga resah, lebih lagi saat dia sedang kumat pak. Apalagi dia pernah membunuh orang sampai tiga kali pak,” bebernya.
Terpisah, kakak Pendi bernama Ratna menambahkan, adiknya mengalami gangguan jiwa sudah cukup lama, sejak Pendi belajar dan mendalami ilmu hitam.
“Jujur pak, kami sekeluarga sudah tidak mampu mengawasinya. Kami juga merasa cemas dengan tingkahnya tapi kami tidak dapat berbuat apa-apa pak, kami juga takut,” ungkap Ratna.
(wiwit).