MANAberita.com – KASUS penipuan dengan berbagai modus selalu saja menghiasi halaman berita disetiap media. Dari kerugian yang kecil hingga mencapai ratusan juta rupiah, bahkan ada juga yang menembus angka miliaran. Untuk kasus penipuan emas palsu, walaupun sudah banyak korban namun tetap saja masih ada korban yang terkena bujuk rayu pelaku hingga akhirnya harus menanggung derita kerugian.
Baru-baru ini, seorang wanita paruh baya bernama Ratna (50) yang menjadi korban penipuan, terkena bujuk rayu pelaku hingga membeli kalung emas palsu seberat 3 suku dengan harga Rp 2,5 juta.
Apa yang dialami korban terungkap saat warga Dusun IV Desa Rambutan Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin ini, membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang, Jum’at (14/7/17) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kepada petugas Ratna menuturkan, kejadian tersebut dialaminya sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Merdeka, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, pada hari yang sama, dimana korban bersama rekannya Marleni (50) hendak berbelanja menggunakan angkot jurusan Plaju – Ampera.
Dalam angkot tersebut korban bertemu dengan kedua pelaku yang tak dikenalnya, mengaku baru selesai membunuh orang karena orang tersebut telah memperkosa tunangannya.
“Dia bilang butuh biaya buat melarikan diri pak, orangnya satu gemuk dan satunya kurus. Yang gemuk mengeluarkan kalung emas seberat 3 suku, menyuruh saya untuk membelinya pak,” beber korban kepada petugas.
Terlena dengan omongan pelaku, ditambah dengan rasa iba, membuat korban langsung membeli kalung tersebut dengan harga Rp 2,5 juta. Karena harga yang ditawarkan sangat murah.
“Saya kasihan karena dia mengaku sedang dikejar-kejar polisi pak, makanya saya beli. Ketahuannya setelah saya cek ditoko emas, ternyata kalung itu emas palsu,” jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara ketika dikonfirmasi Sabtu (15/7/17) siang membenarkan adanya laporan korban. “Laporannya sudah kita terima dan segera kita tindak lanjuti. Dengan kejadian ini kami himbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan jangan mudah percaya dengan bujuk rayu orang yang tidak kita kenal karena pelaku kejahatan selalu mengintai korbannya dimana-mana,” terang Yon. (Sam)