Begini Tanggapan Kasat Reskrim Terkait Surat Ucok yang Viral Di Media

  • Selasa, 29 Agustus 2017 - 16:50 WIB
  • Peristiwa
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara

MANAberita.com – MERASA anggotanya sudah menjalani tugas sesuai dengan prosedur, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara membantah secara tegas tudingan yang dilakukan oleh salah satu tersangka yang kini tengah ditahan dalam sel tahanan Polresta Palembang.

Seperti diberitakan sebelumnya di MANAberita.com ( Sedih! Demi Mendapat Keadilan, Ucok Menulis Surat Menggunakan Kertas Nasi Bungkus Saat Di Dalam Sel ), Ucok (22), melalui surat yang ia tulis di bekas bungkus nasi mengatakan bahwa ia telah dituduh membunuh dan dipaksa mengakui perbuatan yang sama sekali tidak ia lakukan oleh aparat kepolisian yang menangkapnya.

“Itu tidaklah benar, kami menjalani tugas sesuai prosedur. Tersangka bersalah oleh karena itu kami menangkapnya,” kata Yon Edi saat dikonfirmasi melalui via telepon, Selasa (29/08).

Surat tulisan tangan Ucok di Kertas Nasi Bungkus untuk meminta keadilan terhadap dirinya

Yon Edi menambahkan, setiap orang bisa melakukan apa saja untuk menyelamatkan dirinya, termasuk apa yang dilakukan oleh Ucok saat ini.

Saat ini, berita terkait pengakuan Ucok yang menceritakan kronologis penangkapannya telah menarik perhatian publik, termasuk anggota  Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI utusan Sumsel Hendri Zainuddin, S.Ag., S.H  (HZ) dan Konsultan Hukum Erwan Basra, SH.

Curhatan yang dituliskan Ucok ini ditujukan kepada Hendri Zainuddin dengan harapan Senator asal Sumsel ini bisa memberikan keadilan baginya. Menyikapi kasus ini Hendri akan mengkaji lebih dalam mengenai kebenarannya.

Baca Juga:
HUT Ke-46 Korpri Sumsel Usung Tema Kerja Bersama Setia Sepanjang Masa

Hendri Zainuddin, Anggota DPD RI yang juga manta Ketua Umum Singa Mania periode 2013-2015

“Suratnya sudah saya baca dan sekarang sedang dikaji sebelum mengambil langkah hukum lebih lanjut,” kata Hendri.

Terpisah, Konsultan Hukum Erwan Basra, SH menjelaskan jika dirinya sangat menyesali jika seandainya pengakuan Ucok itu adalah benar. Apalagi jika adanya tindakan kekerasan dalam proses penangkapan.

“Jika pengakuan itu benar, sungguh saya sangat menyesali tindakan petugas tersebut. Karena itu jelas melanggar kode etik dan profesi. Kalau pun seandainya ia terbukti bersalah, tidak seharus polisi melakukan tindakan kekerasan apalagi sampai mengancam melenyapkan nyawa seseorang,” jelas Erwan.

Baca Juga:
Pekerja Asal Bali Dikira Maling Oleh Bule Hingga Diamuk Massa, Inilah yang Sebenarnya Terjadi

Ada prinsip dan standar HAM, lanjut Erwan yang wajib dilaksanakan polisi dalam setiap penyelenggaraan tugasnya, termasuk dalam hal melakukan penangkapan terhadap tersangka tindak pidana.

Konsultan Hukum, Erwan Basra, SH

Ini bukanlah merupakan langkah pertama yang dilakukan Ucok, sebelumnya pihak Ucok telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan perlindungan hukum namun hasilnya sia-sia.

“Kita sudah melakukan berbagai upaya untuk membuktikan bahwa Ucok tidak bersalah, kita juga sempat mendatangi LBH-LBH yang ada di Kota Palembang, ke Komnas HAM pun sudah kita mintai pertolongan namun semuanya sia- sia,” jelas Wahyu salah satu anggota Singa Mania. (neny)

Komentar

Terbaru