Aksi Demo Besar-Besaran Angkutan Umum Batal Digelar, Apa yang Terjadi?

  • Senin, 11 September 2017 - 11:12 WIB
  • Peristiwa
Suasana terkini di depan kantor Gubernur Provinsi Sumatera Selatan
Suasana di depan kantor Gubernur Provinsi Sumatera Selatan

MANAberita.com — TERKAIT isu demo para angkutan umum Kota Palembang yang akan dilakukan hari ini (11/09) di kantor Gubernur Provinsi Sumatera Selatan pukul 10.00 WIB ini tampaknya masih menuai tanda tanya.

Dari pantauan MANAberita, sampai saat ini Kantor Gubernur masih terlihat lengang dan belum ada tanda-tanda para pendemo yang akan menjalankan aksinya.

Di depan kantor Gubernur Provinsi Sumatera Selatan masih terlihat sepi

Bahkan, petugas keamanan yang kami temui mengatakan jika demo tersebut dibatalkan.

“Kurang tahu juga ya, tapi sepertinya tidak jadi. Sampai sekarang tidak ada tanda-tanda akan terjadinya demo,” ujar petugas yang tidak ingin menyebutkan namanya tersebut.

Baca Juga:
Kampanye Pemilu Guatemala Dimulai di Tengah Ketidakpercayaan Publik, Kok Bisa?

 

Warga sekitar yang mendapatkan informasi ini justru membenarkan jika akan terjadinya demo.

Salah satunya Daroji, tukang becak yang sehari-harinya selalu di depan kantor tersebut mengatakan jika dirinya akan ikut berdemo.

“Benar, katanya demo akan dilakukan pukul 10.00 WIB pagi ini. Saya juga ikut berdemo, minimal meminta penyelesaian tentang kasus taksi online ini,” ujar Daroji.

Baca Juga:
Nyesek! Pasca Putus, Driver Uber ini Antarkan Mantan Kekasih Dengan Pacar barunya

 

Ia berharap jika Pemerintah tidak mau menghapuskan taksi online, setidaknya buatlah sebuah keadilan.

“Dibuat keadilan saja, setidaknya tarif taksi online dan kendaraan konvesional lainnya disamakan. Jangan kalau harga becak yang 15 ribu jadi 8 ribu jika di taksi online,” tuturnya.

 

Baca Juga:
Kejam! Tidak Peduli Motor Driver Pecah Ban, Ibu ini Justru Melaporkan ke Kantor Pusat, Ceritanya Bikin Pengen Nabok

Sementara dari informasi yang baru saja kami dapatkan, Syafrudin Lubis selaku koordinator  aksi mengatakan aksi mereka hanya dilakukan oleh ketua paguyuban mereka dan supir angkot yang lain tidak perlu turun ke jalan untuk melakukan aksi demo.

Dirinya juga meminta 2 atau 3 orang supir taksi online sebagai perwakilan untuk mengikuti rapat di kantor DPRD Palembang untuk mendiskusikan permasalahan ini.

 

Sayangnya, permintaan Syafrudin tidak diindahkan oleh para driver taksi online lantaran terlalu mendadak. (Dil)

Komentar

Terbaru