Sebut Pribumi Dalam Pidatonya, Anies Baswedan Dipolisikan

  • Selasa, 17 Oktober 2017 - 19:23 WIB
  • Peristiwa
Anies Baswedan menyampaikan pidato pertamanya
Anies Baswedan saat menyampaikan pidato pertamanya

MANAberita.com – GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan dilaporkan oleh beberapa orang dari Banteng Muda Indonesia DKI Jakarta ke Gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, terkait ucapan Pribumi saat pidato pada Senin (16/10/17) kemarin.

Diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato politik pertamanya di hadapan ribuan warga Jakarta yang hadir di Balai Kota, setelah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022. Salah satu topik dalam pidato yang dibahas Anies adalah membebaskan diri dari kolonial.

Warga Jakarta di Balai Kota

Saat itu, Anies menyebut penindasan di Jakarta cukup nyata dengan adanya kolonialisme. Dia juga sempat menyinggung perihal pribumi dalam pidatonya.

Anies Baswedan saat pidato di hadapan ribuan warga Jakarta

“Di Jakarta, kolonialisme itu di depan mata, dirasakan sehari-hari. Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Anies, Senin (16/10).

Atas penyebutan kata pribumi tersebut, Wakil Ketua Bidang Hukum Banteng Muda Indonesia DKI Jakarta Ronny Talapessy, menjeleskan bahwa hari ini, Selasa (17/10), dirinya bersama Banteng Muda Indonesia DKI Jakarta dengan semangat pemuda Indonesi, datang untuk konsultasi dengan pihak Polda Metro Jaya, melaporkan Anies Baswedan terkait pidato yang disampaikannya.

Ronny menyatakan bahwa, apa yang disampaikan oleh Anies telah melanggar Inpres No 26 tahun 1998. “Kita kan sudah mempelajari mengenai impress 26 tahun 98, mengenai larangan memakai kata-kata pribumi dan non pribumi, kemudian di Undang-Undang no 40 tahun 2008 juga mengenai larangan ungkapan kebencian terhadap suku atau golongan tertentu,” ucapnya.

Baca Juga:
Jokowi Lantik Menteri dan Wamen Hari Ini

Ronny berharap, apa yang disampaikan oleh Anies tak membuat bangsa Indonesia gaduh. Bahkan, dalam hal ini ia berharap masyarakat agar lebih bijak dalam berkata-kata.

“Kita berharap ini tidak jadi polemik yang lebih besar lagi jadi kegaduhan,” harapnya. (Int)

Komentar

Terbaru