MANAberita.com – SEBELUMNYA ribuan warga Tegal Binangun Kelurahan Plaju Darat Kecamatan Plaju, pada Rabu, (15/11/17) unjuk rasa di sepanjang jalan kawasan Tegal Binangun untuk menolak masuk menjadi warga Banyuasin, serta menolak peresmian kelurahan Jakabaring Selatan dan pelantikan Lurah Jakabaring Selatan. Namun nampaknya tuntutan tersebut belum terpenuhi sehingga, Senin (27/11/17) ribuan massa tersebut mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) dengan tuntutan yang sama.
“Kami warga Palembang bukan warga Banyuasin, kami menolak keras keputusan pemerintah tersebut,” ujar H.Suhardi, salah satu massa sekaligus anggota DPRD Dapil 3, H.Suhardi.
“Kami diancam, kalau tidak mau ya pindah saja, pernyataan macam apa itu, kemana hati para pejabat yang terhormat ini,” tambahnya.
Ribuan massa mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) menolak peresmian kelurahan Jakabaring Selatan dan pelantikan Lurah Jakabaring Selatan“Kami berharap kami tetap di Kota Palembang, bukan di Banyuasin. Urusannya di kota Madya. Kami tidak mau masuk Banyuasin,” tegas Sumiati, warga Tegal Binangun.
Selain itu, massa mengancam akan mengganggu kegiatan Asian Games 2018 apabila tuntutannya tidak dipenuhi. “Asian Games 2018 akan terganggu apabila Plaju Darat masuk Banyuasin,” ungkapan massa yang tertuang dalam spanduk.
Dari pantaua MANAberita.com, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin tidak menemui langsung para massa tersebut. Namun beberapa perwakilan dari massa diundang kedalam ruang rapat untuk membicarakan kelanjutan dari aksi ini.
Sementara menunggu hasil rapat, ribuan massa menggelar yasinan dan dzikir bersama di halaman kantor Gubernur Sumsel. (neny)