MANAberita.com — NAMA Benni Eduward banyak disebut-sebut netizen karena keberaniannya merekam dan meminta kembali uang milik seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Fatah bernama Raudi dari oknum polisi nakal yang pungli.
Saat @MANAberita mendatangi Propam Polrest Palembang, secara kebetulan bertemu dengan Benni Eduward. Kepada kami, ia menyebutkan jika sebelumnya tak mengenal korban.
“Saya sebelumnya tidak mengenal korban. Namun kebetulan saya sudah beberapa kali mendapatkan laporan mengenai pungli di tempat tersebut jadi penasaran. Sebelumnya sudah ada 4 korban lainnya, namun menolak untuk diberi himbauan dengan alasan sibuk. Raudi sebelumnya juga menolak, tapi akhirnya bersedia,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Benni juga menyebutkan bahwa Raudi sempat ketakutan usai videonya viral.
“Raudinya ketakutan pada malam hari setelah kita membuat laporan. Dia WA (Whatsapp) kak, tolonglah dihapus,” ujarnya sembari menunjukan percakapannya dengan Raudi. Tertulis jelas jika pemuda berperawakan kurus ini ketakutan karena dimarahi ayahnya dan berkata ingin hidup normal.
Benni pun sempat menyesali perbuatannya mencegat Raudi hingga ia mengalami kerugian hingga 300 ribu rupiah.
“sudah uang 50 ribu gak balik dan dipersulit lagi dengan proses itu sampai harus menebus motor 250 ribu. saya agak nyesal juga sebenarnga kalau dia tidak saya cegat mungkin sudah melenggang dan cuma kehilangan 50 ribu, tapi setelah kejadian kemarin jadi sekarang dia repot,” tutur Benni.
Ia mengatakan jika tujuannya membuat video ini bukanlah untuk mendongkrak popularitas, namun untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat.
“Bisa dilihat di channel youtube itu kan bukan hanya Polisi, tapi ada Dishub dan yang di pelabuhan Tanjung Api-Api. Saya tidak bisa melihat sesuatu yang tidak benar, apalagi polisi harusnya orangnya bersih, tidak seperti ini. Untuk mengedukasi soalnya dulu pernah menjadi korban.”
Dirinya juga tak menyangka jika videonya akan viral sejauh ini dan tidak kapok untuk kembali membuat video serupa.
“Diluar dugaan bisa viral seperti ini. Saya tetap akan membuat video. Mudah-mudahan menjadi pesan buat bila ada polantas yang mungkin dulunya khilaf untuk dijadikan contoh yang salah satu temannya berurusan dengan hukum.” harapnya.
Untungnya, respon pihak Propam Polresta sangat cepat. Rencananya, besok akan diadakan sidang penentuan mengenai kasus ini.