Dicurigai Sakit Jiwa, Ibu yang Videokan Siksa Anaknya Jalani Tes Kejiwaan

  • Minggu, 27 Mei 2018 - 04:25 WIB
  • Viral
Anak kecil disiksa
Anak kecil disiksa

 

MANAberita.com – KASIH ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang penggalan, peribahasa ini tampaknya tidak berlaku untuk seorang ibu yang belum diketahui identitasnya di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Dari Video yang kini menjadi viral di dunia maya,  Rabu (23/05) terlihat seorang anak Balita tanpa dosa dengan hidung berlumuran darah disiksa oleh ibu kandungnya yang marah-marah.
“Lihat ini, lihat ini Lilin… Mana kau pilih, anakmu atau Yeni??? Kurang ajar kau…. Kurang ajar!!! Kau pilih anakmu atau Yeni!!! Lihat darahnya… Lihat darahnya,” ujar ibu itu.

Walau anaknya terus menangis, namun ibu tersebut tak ada belas kasihan sama sekali. Dia terus memukuli anaknya.

Polisi sudah memeriksa OF (38), ibu yang merekam video sambil menganiaya anaknya. OF tengah menjalani tes kejiwaan.

Baca Juga:
Sangka Mainan, Bocah 4 Tahun Tembak Wajah Ibunya yang Hamil 8 Bulan

“Kami belum lakukan penahanan karena kami minta konseling dengan tim PPPA untuk melihat masalah kejiwaannya. Kami masih nunggu hasilnya,” kata Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono saat dihubungi, Kamis (24/05).

Sigit mengatakan, OF sengaja merekam video tersebut karena tidak dinafkahi mantan suaminya. OF memberikan video tersebut ke istri mantan suaminya.

“Dia mencoba cari perhatian dengan cara seperti itu. Dia videokan dan dikirim ke istri baru suami itu,” ujar Sigit dilansir dari detikcom.

Baca Juga:
Stress! Mengaku Kesal, Ibu Muda ini Biarkan Bayi Berusia 3 Bulan Membeku di Balkon Dengan Keadaan Telanjang

Peristiwa ini terjadi di Berau, Kalimantan Timur, Minggu (20/5/2018). Tim siber Polres Berau mendapatkan kabar ini karena menjadi viral di media sosial. Tanggal 22 Mei, OF diamankan.

“Jadi beberapa waktu lalu kan ramai ada pemberitaan video anak kecil yang diaiaya. Melihat begitu, Polres Berau merespons dan nggak sampai 24 jam kami mendapatkan orang melakukan penganiayaan,” terang Sigit.

Saat ini balita korban penyiksaan ibu kandung ini dalam pengawasan dan perlindungan Pusat  Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Komentar

Terbaru