MANAberita.com — Ais (8) harus menahan rasa sakit karena dikorbankan oleh kedua orang tunya saat diajak ‘mati bersama’ dalam peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/05) kemarin.
Kejadian yang membuatnya langsung menjadi anak yatim piatu ini bermula saat sang ibu, Tri Ernawati menjemput bocah berjilbab itu di rumah neneknya yang berada di Ngagelrejo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Diketahui Ais kecil akrab dengan sang nenek dan kerap menginap disana. Sementara anak laki-laki Tri sangat jarang mengunjungi sang nenek. Hal ini dikonfirmasi oleh ketua RT setempat yang bernama Ahmad.
“Yang perempuan kami kenal baik, yang laki-laki hampir enggak pernah ketemu. Ibunya tadi pagi ke sini sama anaknya yang besar, bawa tas ransel, ke sini mungkin jemput anak perempuannya yang kecil. Anaknya yang kecil kan tidur di tempat saudaranya,” kata Ahmad. Dilansir dari Tribunnews Bogor.
Usai dijemput oleh kakak dan ibunya, Ais lantas diajak pergi dengan sang ayah menuju Mapolrestabes Surabaya. Disinilah peristiwa nahas terjadi ketika bom meledak dan menewaskan semua anggota keluarganya, kecuali Ais.
Dengan sekujur luka dan setengah pingsan, Ais masih dapat berdiri dan berjalan gontai menjauhi kepulan asap sebelum akhirnya digendong oleh AKBP Rony Faisal untuk dilarikan ke rumah sakit. (Dil)