MANAberita.com — RAZA Al-najjah, gadis 21 tahun asal Palestina mengejutkan banyak orang karena kabar kematiannya. Padahal, Raza adalah seorang perawat yang tidak boleh dibunuh saat perang.
Kejadian ini bermula saat Raza hadir diantara massa demo yang menginginkan hak mereka kembali ke rumah masing-masing dikabulkan. Raza beberapa kali mengangkuti korban yang terkena tembakan gas airmata.
RazaKarena militer Israel mengklaim bahwa adanya bentrokan, mereka akhirnya melayangkan tembakan dan mengenai dada Raza. Padahal saat itu ia sudah mengangkat tangan tinggi-tinggi agar tidak ditembak.
Raza mengangkat tanganPublik dibuat penasaran dengan sosok Raza. Diketahui jika ia seorang perawat suka rela yanh mulai membantu medis Palestina sejak bulan Maret lalu. Dalam penuturannya, ia begitu bangga dan mengatakan jika perawat bukan hanya pekerjaan untuk laki-laki.
“Menjadi tenaga medis bukan hanya pekerjaan untuk seorang pria. (Profesi) ini untuk wanita juga,” katanya, saat wawancara dengan The New York Times di kamp demonstran Gaza bulan lalu.
RazaKepergian Raza meninggalkan duka yang mendalam. Ia dinyatakan meninggal usai diberikan pertolongan namun takdir berkata lain. Rekan seperjuangannya pun tidak dapat menahan jerit tangis ketika melihat jenazah Raza.
Tak hanya teman kerja, sosok Raza juga suda menyatu pada masyarakat Palestina. Saking berdukanya, Raza dijuluki guardian angel atau yang berarti malaikat pelindung oleh masyarakat. jenazahnya diantarkan ribuan orang yang berduka ke peristirahatan terakhirnya.
Raza dicintai masyarakatSelamat jalan, bidadari dunia, malaikat Palestina yang begitu besar memberikan cinta dan kasih sayangnya pada Palestina. (Dil)