MANAberita.com — MUSISI senior Dian Pramana Poetra dikabarkan mengidap kanker darah stadium 4. Kondisi kesehatannya tiba-tiba menurun saat akan tampil di Banyuwangi.
Tubuh Dian mendadak lemah. Dokter yang menangani menyebut bahwa hemoglobin dalam tubuh Dian merosot dan bisa berakibat fatal.
Kanker darah sendiri merupakan jenis kanker yang menyerang jaringan pembentuk darah. Hal itu berakibat pada menurunnya sistem kekebalan tubuh. Secara tidak langsung, kanker darah juga menghambat kemampuan tubuh melawan infeksi.
Kanker ini memengaruhi darah, sumsum tulang belakang, dan sistem kekebalan tubuh. Kanker darah juga disebut-sebut sebagai salah satu yang paling mematikan.
Mengutip Net Doctor, ada satu orang yang mendapatkan diagnosis kanker darah setiap 14 menit sekali di Inggris.
Ahli kanker darah dari BMI Mount Alvernia Hospital, Inggris, Gerard Robbins, mengatakan bahwa kanker darah memiliki gejala yang bervariasi. Beberapa di antaranya demam, keringat yang mengucur di malam hari, penurunan berat badan tanpa sebab, pembengkakan kelenjar getah bening, memar berlebihan, nyeri tulang, dan sakit punggung.
Selain itu, kelelahan juga menjadi salah satu gejala pasti yang bakal dialami oleh pengidap kanker darah, sebagaimana dialami Dian Pramana Poetra.
Masih belum diketahui pasti apa yang menyebabkan kanker darah. “Dalam banyak kasus, kami tidak tahu penyebabnya apa,” kata Robbins.
Namun, beberapa kasus menemukan hal-hal seperti usia, faktor genetik, infeksi kronis, penekanan sistem kekebalan tubuh, paparan kemoterapi dan radiasi, serta kelainan darah menjadi beberapa faktor risiko yang memicu timbulnya kanker darah.
Secara umum, risiko terkena kanker darah akan meningkat seiring bertambahnya usia. Namun, ada pengecualian untuk kanker leukimia limfoblastik yang kebanyakan menyerang anak-anak.
Diagnosis tepat untuk penyembuhan
Kanker darah memiliki beragam jenis. Jumlahnya bahkan disebut hingga ratusan. Namun, tiga di antaranya yang paling umum adalah leukimia (sel darah putih), limfoma (kelenjar getah bening), dan myeloma (sel plasma).
Kunci keberhasilan pengobatan kanker darah terletak pada diagnosis yang tepat. Salah dalam diagnosis dapat berakibat fatal dan memperburuk keadaan pasien.
Ahli kanker darah di Singapura, Lim Zi Yu menjelaskan bahwa diagnosis tepat didapatkan dengan melakukan serangkaian tes selama 24 jam. Dengan mengetahui detail kanker darah pada seseorang, dosis pengobatan atau perawatan dapat diperhitungkan.
Saat ini, terdapat beberapa jenis pengobatan kanker darah seperti kemoterapi, terapi sel bertarget, transplantasi sumsum tulang belakang, hingga terapi CAR T.
Tak seperti kanker lainnya, pada pasien kanker darah, tingkat keparahan dilikan berdasarkan risiko, bukan perkara stadium. Pada risiko yang baik, tingkat keberhasilan mencapai 70 persen. Sementara pada risiko pertengahan, keberhasilan mencapai 50 persen dan 25 persen keberhasilan pada risiko rendah. (Ila)