Cameron
MANAberita.com — PERAYAAN malam tahun baru biasanya dilewati dengan sukacita. Bakar-bakar, meniupkan terompet, memasang kembang api, atau sekadar berbincang dengan keluarga maupun kerabat. Namun peristiwa kelam harus terjadi pada salah satu keluarga yang melewatkan pergantian tahun di Brooklyn, New York.
Steven bersama anaknya, Camron Jean-Pierre pergi mengunjungi ibunya untuk melewatkan malam tahun baru bersama. Dia pun membantu ibunya untuk mempersiapkan makan malam yaitu memasak ikan cod. Siapa sangka, menu masakan yang dipilihnya itu malah berdampak fatal terhadap anaknya.
Camron yang diketahui memiliki alergi ikan harus meregang nyawa setelah menghirup aroma ikan cod selama beberapa saat. Setelah gejala alergi muncul yaitu sesak napas, Steven berusaha menghubungkan mesin pernapasan untuk membantu anaknya. Tapi setelah berusaha selama 15 menit, bocah berusia 11 tahun itu malah kehilangan kesadarannya.
Melihat hal itu Steven tentu tidak tinggal diam. Dia kemudian memanggil layanan darurat untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Tetapi sesampainya di rumah sakit, bocah laki-laki tersebut dinyatakan meninggal dunia. Selanjutnya tim dokter berencana melakukan otopsi untuk melihat penyebab bocah teesebut meninggal. Namun muncul dugaan kuat penyebabnya adalah aroma ikan cod.
Menurut keluarga Camron, bocah tersebut memang memiliki alergi ikan. Tapi biasanya reaksi yang ditimbulkan tidaklah parah. Oleh karenanya kejadian ini sangatlah memilukan. Terlebih di saat-saat terakhirnya bocah tersebut melakukan hal yang manis.
Camron sempat memberikan ciuman terakhir kepada ayahnya dan mengatakan, ‘Ayah, aku mencintaimu. “Putraku yang terbaik. Dia membuat semua orang di sekitarnya bahagia, dia membuat ayahnya bahagia. Dia adalah pangeranku, segalanya bagiku,” ungkap Steven.
Sementara itu, sejumlah ahli mengatakan bila ikan adalah penyebab alergi utama pada anak-anak selain susu, telur, dan gandum. Aroma ikan yang dimasak bisa memicu reaksi beragam pada setiap orang. Salah seorang ahli kesehatan, Dr Janette Nesheiwat memberikan tanggapannya.
“Reaksi terhadap aroma memang jarang terjadi, tapi itu dapat terjadi. Aroma apa saja, parfum, wewangian dapat menimbulkan reaksi alergi. Pada saat menghirup, aroma itu bertindak seperti racun dan menghasilkan bahan kimia yang masuk ke paru-paru. Reaksi alergi pada setiap orang berbeda-beda. Itulah pentingnya memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk kunjungan rutin dan melihat kondisi fisik,” tandas Dr Janette. (Ila)