Gara-Gara Asyik Main Hp dan Punggungi Suami, Wanita ini Dicekik di Tempat Tidur

  • Sabtu, 05 Januari 2019 - 16:14 WIB
  • Kriminal
Ilustrasi
Ilustrasi

MANAberita.com — GARA-gara cueki suami di tempat tidur, dan asyik main HP, seorang istri tewas mengenaskan. Ia tewas dicekik suami yang emosi karena terus dipunggungi.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang mengambil korban nyawa ini terjadi di Jalan Walter Condrat, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Seranau, Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Korban bernama Kartika Sariyani (48), sedang suami ‘pencabut nyawa’ itu bernama Said Johar (55). Usai menghabisi nyawa istrinya, Said menyerahkan diri ke Polsek Kawasan Pelabuhan Mentaya.

Polisi langsung mendatangi ke lokasi, melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban yang berprofesi sebagai guru itu ke instalasi jenazah RSUD dr Murjani, Sampit, untuk keperluan visum.

Baca Juga:
Viral Wanita Protes ke Bumame Farmasi, Dapat Hasil Tes PCR Positif Padahal Belum Melakukan Tes

Reski Yuliani (25)-anak korban, mengaku terpukul saat polisi mendatanginya dan memberi kabar. Ia tak menyangka ibu kandungnya tewas di tangan ayah tirinya.

Setelah mendengar kabar dari polisi, Reski bergegas mendatangi kediaman ibunya yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Saat itu ayah tirinya sudah menyerahkan diri ke polisi.

”Gak menyangka juga sampai bisa terjadi seperti ini. Padahal selama ini ibu dan ayah tiri saya tidak pernah bertengkar,” katanya seperti dituliskan oleh akun Facebook Yuni Rusmini

Reski menuturkan, malam sebelum kejadian dia dan korban masih berkomunikasi dan bilang kalau pagar dan seluruh pintu rumah korban dikunci pelaku.

Baca Juga:
China Klarifikasi Kabar Xi Jinping “Ngomel” ke Trudeau

”Saat itu ibu mau menginap di rumah saya, tapi tidak jadi lantaran semua pintu rumah ibu saya dikunci. Ayah tidak mengizinkan ibu untuk menginap di rumah saya,” katanya.

Ia tak menyangka nasib ibunya berakhir tragis di tangan ayah tirinya. ”Sebelumnya ibu saya memang sudah bercerita kepada saya, kalau ingin menggugat cerai ayah tiri saya. Namun, saya tidak tahu alasan ibu saya mau bercerai,” ujarnya.

Kiki mengungkapkan, sejak puluhan tahun pernikahan ibu dan ayah tirinya, dia tak pernah melihat pasangan itu bertengkar karena masalah serius. Selama ini pelaku terlihat begitu baik saat di depan anak-anaknya.

”Sudah lama ibu saya mau menggugat cerai ayah tiri saya. Namun, saat itu ibu saya masih menunda-nunda, karena malu didengar orang banyak. Sebab, ia saat itu masih sebagai kepala sekolah. Ketika menjadi guru biasa, dia ingin melanjutkan niatnya tersebut itu,” katanya.

Baca Juga:
Viral! Pembekuan Robot Trading, Net89 Buka Suara

Kapolsek Baamang AKP Agoes Trigonggo mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban dengan cara mencekik lehernya hingga korban tewas. Pelaku melakukan itu di kamar korban. Usai menghabisi nyawa istrinya, pelaku pergi dari rumah itu.

”Usai menghabisi nyawa korban, pelaku mendatangi salah satu keponakannya di Mentaya Seberang, lalu menyerahkan diri kepada kami,” ungkap Agoes.

AKP Agoes melanjutkan, kedua pasangan tersebut sudah memiliki permasalahan dalam rumah tangganya. Permasalah itulah yang membuat korban ingin menggugat cerai pelaku. Namun, pelaku menolak permintaan istrinya.

”Dari hasil pemeriksaan tim penyidik, pelaku mengaku sangat kesal ketika melihat istrinya memegang HP hingga larut malam. Saat pelaku hendak tidur di samping korban, korban keberatan hingga membuat pelaku nekat menghabisi nyawa korban,” terangnya. (Alz)

Komentar

Terbaru