Orang Tuanya Meninggal Diseret Tsunami, Bocah Ini Dihibur Polri: Panggil Saja Papi

  • Sabtu, 29 Desember 2018 - 21:32 WIB
  • Viral
Korban tsunami dihibur Polri
Korban tsunami dihibur Polri

MANAberita.com — RATUSAN jiwa melayang akibat terjangan gelombang tsunami di perairan Selat Sunda pada 23 Desember 2018 lalu.

Banyak korban selamat yang harus merelakan keluarga dan kerabat terdekatnya berpulang. Salah satunya Adit, seorang anak yang kehilangan orangtuanya saat tsunami menghantam pantai di wilayah Banten dan Lampung.

Dilansir dari Grid melalui laman Twitter Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Adit sedang berada di luar kota saat tsunami melanda.

Adit mengikuti kompetisi sepak bola U-13 di Lampung. Keluarganya yang berada di rumah tersapu oleh gelombang tsunami.

Adit disebut-sebut bercita-cita menjadi bintang sepak bola agar Indonesia selalu juara.Dalam kondisi terpukul, Adit tampak amat sedih dalam video yang diunggah oleh Sutopo.

Ia hanya diam saat dipeluk seorang personel polri. Polisi yang tak diketahui namanya itu memeluk dan mengelus punggung Adit berulang-ulang.

Sambil mencoba menenangkan Adit, ia juga berupaya menghibur anak itu. Bahkan, ia meminta Adit memanggilnya dengan sebutan ‘Papi’.

“Panggil Papi aja, ya. Rumah Papi kan di Karang. Nanti kalau Adit ke Karang, Adit telepon. Nanti, Papi memang kalau lagi nggak tugas bisa menemui Adit,” katanya.

Polisi itu juga menyemangati Adit.

“Semangat dong. Bisa semangat kan? Apalagi Bek (back-posisi dalam formasi sepak bola), kakinya kuat nih,” lanjutnya lagi.

Baca Juga:
Diduga Saling Menghina di Facebook, 3 Emak-Emak Dipanggil Humas Polda Kalteng

Polisi itu juga meminta Adit tak terlalu banyak melamun. Lebih baik mengirim doa untuk ayah dan ibunya.

“Jangan melamun ya. Tadi Papi lihat Adit melamun saja. Jangan melamun. Semangat ya. Banyak doa. Doa terus kirim doa buat bapak ibu. Adeknya berapa?”

“Dua,” jawab Adit.

Korban bencana rentan mengalami trauma akibat dari apa yang disaksikan maupun rasa kehilangan orang terdekat.

Baca Juga:
Ditinggal Bapaknya Nge-Grab, Dua Balita Tewas Tenggelam di Situ Cilongok

Dilansir dari Kompas.com, Kemensos telah memastikan ada kegiatan trauma healing di setiap posko pengungsian. Kemensos menamakannya layanan dukungan psikososial (LDP).

Di Banten, ada tujuh titik LDP. Sementara di Lampung, ada dua titik LDP.

Kegiatan LDP didukung oleh lembaga-lembaga lain seperti Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Dalam LDP tersebut, dilakukan kegiatan seperti Phsyco Therapy yang berupa kegiatan katarsis mental, trauma healing, konseling, intervensi krisis, dan motivasi hidup.

Baca Juga:
5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Pelat Putih yang Mulai Berlaku Bulan Depan

Ada juga terapi seni melalui kegiatan kesenian, salah satunya menggambar. Terapi seni dapat mengembalikan kegembiraan anak-anak.

Ada juga terapi melalui kegiatan permainan, seperti bermain sulap. Data sementara BNPB hingga Rabu (26/12) pukul 13.00 WIB, sebanyak 430 orang meninggal dunia karena kejadian ini.

Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan. Selain korban meninggal, tercatat 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang.

BNPB juga mencatat, ada 21.991 orang yang mengungsi di sejumlah daerah. Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan. (Dil)

Komentar

Terbaru