MANAberita.com – KETIKA sedang berkendara dan tiba-tiba mesin mobil mendadak mati saat melintasi rel kereta adalah situasi yang tidak mengenakan. Pengemudi merasa was-was, sementara kepala kereta sudah mulai terlihat dari jarak jauh.
Kondisi itu juga biasanya ditemukan pada pengemudi yang nekat menerabas palang pintu kereta yang hendak ditutup. Tidak ayal saat mobil mendadak bermasalah di tengah perlintasan yang berujung maut.
Kepala bengkel Daihatsu Pangeran Jayakarta Dolf Valentino menyampaikan bahwa ada satu kemungkinan penyebab mesin mobil mati dan mendadak sulit dinyalakan dalam kondisi tersebut, yaitu adanya material rel kereta yang terbuat dari baja dapat menghantarkan listrik dan magnet.
Pada dasarnya, rel adalah penghantar listrik dan medan magnet yang baik. Komponen itu dapat menghantarkan listrik dan menyimpan magnet yang sangat tinggi akibat gesekan yang terjadi secara terus menerus.
Rel juga menyimpan medan magnet yang cukup tinggi selama berjam-jam. Hal itu dipercaya akan menimbulkan masalah kelistrikan pada kendaraan, dan praktis mesin sulit dihidupkan.
“(Tapi) Banyak juga yang mengatakan bahwa matinya mesin kendaraan di rel kereta api karena adanya pengaruh gesekan dan akhirnya menimbulkan efek impedans (beda potensial elektrik pada ujung-ujung suatu komponen dan arus yang melalui komponen). Efek ini memengaruhi dynamo stater pada mesin yang terbuat dari magnet dan akhirnya mobil yang sudah terkena efek tersebut akan sulit dihidupkan,” kata Dolf dilansir dari CNNIndonesia.com.
Menurutnya, jika kita terjebak dalam situasi itu baiknya untuk terus membunyikan klakson secara terus menerus dan starter mobil. Dijelaskan Dolf, sesuai pengalaman para ahli, cara tersebut dapat memutus rangkaian listrik dan medan magnet di sekitarnya.
Siapapun pengemudi mobil terjebak di perlintasan akan histeris dan ketakutan. Untuk itu, pengemudi yang jiwanya tidak tenang dalam kondisi tersebut, baiknya segera meninggalkan mobil jika dalam kondisi darurat dan jauhi perlintasan kereta api demi keselamatan.
Di satu sisi Dolf menyarankan agar setiap pengendara waspada dan tidak memaksa melewati palang pintu yang hendak tertutup. Membiarkan kereta lebih dulu lewat, dianggapnya menjadi solusi terbaik untuk selamat sampai tujuan.
“Usahakan jangan melintasi rel walau jarak kereta api cukup jauh. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan efek impedans tersebut,” tutup Dolf.