MANAberita.com — MEMILIKI keluarga harmonis adalah impian setiap orang. Namun, kebahagiaan dalam sebuah keluarga akan sirna jika kita sering bermasalah dengan finansial. Salah satu cara agar keuangan keluarga kita dalam keadaan sehat adalah dengan menghemat.
Ingat, keluarga adalah sumber dari segala kebahagiaan yang ada di muka bumi ini. Karena harta yang paling berharga adalah keluarga, seperti dalam cuplikan lirik sebuah lagu soundtrack film Keluarga Cemara.
Nah, banyak cara untuk menghemat keuangan dalam keluarga. Namun, yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan justru sering dilupakan.
Berikut lima kebiasaan menghemat keuangan yang bisa Anda lakukan di lingkungan dalam keluarga Anda. Yuk simak seperti dikutip cekaja, Sabtu (2/2/2019).
- Kurangi makan junkfood dan fastfood
Ada yang masih suka pizza, hotdog, burger, minuman bersoda atau makanan-makanan yang termasuk fastfood? Ya, mulailah untuk mengurangi jenis-jenis makanan tersebut. Bukan melarang, tetapi ada baiknya kebiasaan mengkonsumsi makanan tersebut perlahan harus sudah ditekan.
Selain kurang baik bagi kesehatan, makanan junkfood dan fastfood juga termasuk berbiaya mahal dibandingkan dengan kuliner tradisional. Kalau ingin berhemat lagi, alangkah baiknya Anda membuat atau memasak sendiri makanan di rumah yang sehat, bergizi, dan tentunya berbiaya murah.
Coba bandingkan, kocek yang harus Anda keluarkan untuk sepotong ayam goreng dan sekotak nasi di outlet-outlet bisa mencapai Rp15.000 hingga Rp25.000 per porsi. Uang sebesar itu bisa membeli setengah kilogram ayam untuk dimasak di rumah.
- Kurangi beli pakaian dan sepatu
Tak sedikit orang yang rutin belanja pakaian dan sepatu setiap bulannya. Padahal, sepatu dan pakaiannya masih menumpuk di lemari, bahkan jarang sekali semuanya dipakai.
Cobalah untuk memanfaatkan sepatu dan pakaian yang masih ada dan jarang dipakai. Memang, hak seseorang untuk beli apapun dengan menggunakan uangnya. Namun, untuk menghemat keuangan keluarga ada baiknya kebiasaan tersebut dikurangi.
Coba juga hitung berapa anggaran yang dikeluarkan untuk belanja pakaian dan sepatu setiap bulannya. Berapa persen dari penghasilan Anda per bulan. Kalau kebiasaan ini dikurangi, maka akan cukup banyak uang yang bisa ditabung.
- Kurangi belanja mainan dan ajak anak bermain di luar
Melihat anak senang dengan tumpukan mainan yang dimilikinya adalah kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Kadang, anak juga sering menagih untuk mengajak membeli mainan baru.
Gawatnya lagi saat ini banyak anak yang kecanduan gadget atau game-game di internet. Semua jenis mainan ini tentu menguras kocek dan berpengaruh terhadap cara berpikir hingga keuangan Anda.
Maka dari itu, marilah mulai menghemat untuk mengurangi membeli mainan untuk anak. Sebagai penggantinya, Anda bisa mengajak anak bermain ke taman, lapang sepak bola atau mengenalkan kepada anak beberapa mainan tradisional yang tak kalah seru dan menyenangkan.
- Gunakan barang ‘warisan’
Salah satu cara mengajarkan anak untuk menghemat uang adalah dengan memberikan pemahaman tentang budaya sekali pakai itu kurang baik.
Mungkin selama ini Anda sering beli minuman kemasan atau menyetok sedotan plastik di rumah. Baiknya, untuk mengurangi dampak lingkungan dan juga berhemat uang, coba Anda beli sedotan stainless steel atau tumbler yang bisa Anda isi ulang ketika bepergian. Dengan begitu Anda tak perlu beli air minum kemasan.
Begitu juga dengan mainan dan pakaian. Ada baiknya kurangi belanja mainan dan pakaian baru. Wariskan mainan dan pakaian bekas tapi layak dari kakak kepada adik-adiknya. Cara ini tentu jauh lebih menghemat pengeluaran Anda bukan?
- Ajari anak untuk kurangi jejak karbon
Hampir setiap kegiatan yang kita lakukan sehari-hari menimbulkan jejak karbon. Sebagai contoh, ketika menggunakan kendaraan atau penggunaan listrik maka tentu ada jejak karbon atau sisa pembakaran yang bisa berdampak pada lingkungan. Begitu juga dengan apa yang kita konsumsi sehari-hari, semakin banyak yang dikonsumsi maka semakin banyak pula jejak karbonnya.
Jika Anda telah mengajarkan sekaligus mempraktikkan untuk bijak terhadap energi yang digunakan, maka tentu akan menghemat pengeluaran. Misalnya, Anda akan merasa tagihan listrik, air hingga gas berkurang akibat penghemaatan tersebut.
Cara-cara menghemat keuangan dengan cara sederhana ini mungkin saja sering luput. Namun, kalau sudah mencoba melakukannya, mungkin Anda merasakan betapa berharga dan pentingnya menghemat dengan cara-cara simpel seperti ini di lingkungan keluarga. Berani mencoba? (Alz)