MANAberita.com — BERBAGAI modus penipuan saat ini marak terjadi. Mulai dari menghubungi target dan berpura-pura sebagai anggota keluarga yang mengalami musibah, hingga berpura-pura sebagai pihak bank dan meminta informasi pribadi.
Dengan modus penipuan yang semakin “canggih”, kamu juga harus lebih canggih dalam menghadapinya. Untuk menghindari kebobolan rekening bank dan juga alat pembayaran lain, perlu kamu catat bahwa memberikan informasi pribadi kepada orang lain sangat tidak dianjurkan.
Sebagai pengaman, bank biasanya memberikan beberapa lapisan pengaman agar rekening milik nasabah tidak mudah disalahgunakan. Bahkan, jika nasabah ingin melakukan pengecekan rekening sendiri sekalipun ada beberapa langkah penyamaan data untuk membuka informasi tersebut.
Hindari memberitahukan nama ibu kandung dan tanggal lahir kepada orang asing. Kedua data tersebut umumnya digunakan oleh pihak bank untuk membuka akses informasi rekening pribadi.
Untuk beberapa transaksi, terutama dengan kartu kredit di beberapa online shop, bank akan menggunakan pelengkap pengaman dengan one time password (OTP) yang akan dikirimkan ke nomor handphone kamu setiap ada transaksi. Oleh karena itu, saat kamu tidak melakukan transaksi dan tiba-tiba ada OTP masuk ke ponsel, sebisa mungkin laporkan segera ke bank dan jangan pernah memberikan OTP kepada siapapun.
Dan yang paling penting, jangan memberikan Personal Identification Number (PIN) kartu debit, kartu kredit, dompet digital, serta berbagai akses pembayaran lain kepada sembarang orang. Setiap kali bertransaksi di ATM, pastikan juga kamu menutupi papan keyboard saat memasukkan nomor PIN.
Sebagian orang menganggap sepele informasi tersebut, tapi justru dari informasi itu pihak yang tidak bertanggung jawab bisa bebas menguras rekening dan dompet digital kamu. Jadi, jangan sampai kebobolan ya. Cek di sini untuk cara pengamanan kartu kredit lebih detail. (Ila)
(Sumber: Smartmoney)