MANAberita.com – ISTILAH ‘milenial’ kini sangat sering kita dengar. Milenial disebut punya banyak perbedaan karakter dengan generasi-generasi sebelumnya, tak terkecuali pada kehidupan seks.
Sebuah riset kesehatan masyarakat di Inggris pada 2018 lalu menyoroti salah satunya mengenai kehidupan seks para wanita milenial.
Dari riset yang melibatkan 7.000 wanita itu, diketahui bahwa banyak wanita milenial tidak menikmati kehidupan seksual mereka.
Psikolog sekaligus pakar seks Elizabeth Santosa mencoba menjabarkan penyebabnya.
Dikutip dari siaran pers Supreme Premium Condoms melalui Pos Belitung, berikut tiga penyebab utama berkurangnya kepuasan seksual para wanita milenial tersebut:
- Adanya kemerdekaan individu
Di zaman ini, kebebasan pribadi sangatlah dijunjung tinggi. Setiap masyarakat memiliki pilihan cara untuk hidup, termasuk dalam menentukan kapan akan menikah, memiliki anak, serta bagaimana rumah tangga akan dijalankannya kelak.
Karena itu, tekanan sosial juga cenderung berkurang. Sehingga tekanan untuk membangun sebuah hubungan pun lebih sedikit.
“Akibatnya, wanita jaman sekarang cenderung tak terburu-buru dan lebih berhati-hati dalam hal hubungan,” kata psikolog yang akrab disapa Lizzie itu.
- Ketergantungan pada teknologi
Teknologi kini sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari. Berkat teknologi, banyak orang melakukan segala sesuatunya sendiri, seperti menonton, berbincang, mendengar musik, dan lainnya, tanpa harus beranjak dari tempat.
Karena pola tersebut, kontak sosial pun semakin berkurang dan tanpa sadar banyak orang yang malas bertatap muka langsung dengan orang lain.
- Menjamurnya aplikasi kencan
Kebutuhan memiliki pasangan sebenarnya masih tinggi dari waktu ke waktu.
Memang, pencetus teori hierarki kebutuhan manusia Abraham Maslow pun memasukkan hubungan intim sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia.
Namun, di era yang canggih ini muncul berbagai aplikasi kencan. Banyaknya aplikasi kencan di dunia maya ini membuat banyak orang melewatkan proses berkenalan secara alami.
Proses awal bertemu, mengenal satu sama lain, mengungkapkan perasaan, diganti dengan ‘swipe’ dan ngobrol secara virtual.
“Kondisi ini menyebabkan bonding atau ikatan antar pasangan menjadi kurang kuat. Diperlukan usaha lebih untuk mendapatkan chemistry dengan pasangan saat berkenalan lewat aplikasi kencan,” ujarnya.
Hal-hal di atas rupanya mengarah pada kurangnya ikatan rasa antar pasangan. Hal ini menghilangkan romantisme dan rasa, sesuatu yang penting bagi wanita dalam sebuah hubungan.
Pasalnya pada wanita, kepuasan seks tidak melulu pada hal fisik, namun juga melibatkan perasaan dan emosi. (Ila)