MANAberita.com — SEORANG siswi SMP di Pontianak Selatan, Pontianak, Kalimantan Barat, bernama Audrey harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dia menjadi korban pengeroyokan 12 siswi SMA. Pemicunya, diduga persoalan cowok. Hari ini, keluarga korban akan melapor ke Polresta Pontianak.
Melansir merdeka.com, peristiwa itu terjadi pekan lalu. Namun, Audrey menutup rapat kejadian yang dialaminya lantaran diancam bakal diperlakukan lebih sadis oleh pelaku pengeroyokan.
Aksi pengeroyokan itu akhirnya terbongkar hingga ke telinga aparat Polsek Pontianak Selatan, akhir Maret 2019. Berbagai elemen pemerhati anak, diantaranya KPAID, ikut turun tangan menengahi persoalan itu.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol M Husni Ramli, membenarkan peristiwa itu. Awalnya, ditangani Polsek Pontianak Selatan, namun akhirnya dilimpahkan ke Polresta Pontianak.
“Kemarin, masih ada upaya mediasi dari keluarga pelaku. Persoalan ini, kita juga koordinasi antara lain dengan KPAID. Iya benar, terkait kasus dugaan pengeroyokan siswi SMP oleh 12 siswi SMA,” kata Husni.
Polisi masih melakukan visum terhadap korban. “Jadi, informasi yang saya peroleh, korban dirawat di rumah sakit,” ujar Husni.
“Saya belum tahu persis duduk persoalannya. Karena kemarin masih upaya mediasi, jadi keluarga korban berencana melaporkan ke Polresta Pontianak hari ini,” ucap Husni.
Sementara, awal mula kejadian ini bermula saat korban saling berbalas komentar di Facebook mengenai masalah cowok.
Merasa tak senang, terduga pelaku siswi SMA menjenput Audrey dengan alasan ingin menyelesaikan masalah secara baik-baik. Setibanya di lokasi sepi, Audrey malah dikeroyok 12 orang siswi.
Bahkan, Salah satu akun yang menceritakan kisah AY adalah @syarifahmelinda. Menurut cuitannya, Audrey dianiaya hingga salah satu pelaku ‘mencolok’ kemaluan Audrey agar tak lagi perawan. Akibatnya, korban mengalami pembengakkan di area kemaluannya.
Hingga Selasa (09/04), cuitan @syarifahmelinda di-retweets lebih dari 9.400 pengguna Twitter. (Ila)