Ciri Hamil Kembar Bukan Sekadar Perut Besar, Ini 5 Tanda Lainnya

Foto hanya ilustrasi

Foto hanya ilustrasi

MANAberita.com — UKURAN perut yang besar selama masa kehamilan sering diartikan sebagai ciri seseorang hamil anak kembar. Padahal, ciri-ciri sebenarnya tidak dapat dilihat dengan mudah secara kasat mata. Ada tanda-tanda lain yang perlu diamati untuk memastikan bahwa Anda memang mengalami kehamilan kembar.

Ciri hamil kembar yang perlu dipahami ibu hamil

Secara umum, berikut adalah deretan gejala yang sering muncul pada kehamilan kembar.

  1. Hormon hCG lebih tinggi
    Human chorionic gonadotropin atau hCG adalah hormon yang diproduksi plasenta setelah embrio menempel pada dinding rahim.

Hormon inilah yang menyebabkan munculnya hasil positif saat Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan urine.

Memang benar, salah satu ciri hamil kembar adalah meningkatnya produksi hormon hCG. Namun, meningkatnya hormon ini tidak selalu berarti ada janin kembar di dalam kandungan.

Hal ini disebabkan produksi hormon ini yang bervariasi pada setiap wanita dan bisa meningkat karena faktor lainnya.

Pemeriksaan urine biasa pun tidak bisa digunakan untuk mengetahui seberapa banyak hCG pada tubuh Anda. Anda perlu menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlah hCG.

Pemeriksaan lanjutan juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa Anda memang mengalami kehamilan kembar.

  1. Terdengar detak jantung ganda

Detak jantung janin mulai bisa terdengar pada akhir trimester pertama. Untuk mendeteksinya, dokter menggunakan alat yang disebut Doppler. Detak jantung yang terdengar ganda biasanya menjadi ciri dari hamil kembar.

Meski demikian, detak jantung ganda yang diperoleh dari Doppler tidak bisa dijadikan penanda mutlak kehamilan kembar. Ini disebabkan karena detak jantung kedua yang muncul bisa berasal dari jantung ibu atau merupakan gema dari detak jantung bayi.

Baca Juga:
Mengenal Endometrosis, Salah Satu Penyebab Wanita Sulit Hamil
  1. Morning sickness yang lebih parah

Sebagian ibu hamil mengalami morning sickness yang disebabkan oleh lonjakan berbagai hormon selama kehamilan. Pada kehamilan kembar, jumlah hormon ini diduga meningkat dua kali lipat sehingga gejala morning sickness semakin parah.

Tetapi, ini lagi-lagi tidak bisa dijadikan satu-satunya ciri hamil kembar karena tidak semua wanita mengalami morning sickness.

Selain itu, morning sickness parah pada kehamilan biasa juga dapat timbul akibat kondisi yang disebut hyperemesis gravidarum.

  1. Tinggi fundus yang lebih besar

Fundus adalah jarak antara puncak tulang kemaluan dengan puncak rahim yang diukur selama kehamilan. Tinggi fundus semakin bertambah seiring pertambahan berat badan dan usia kehamilan sehingga dijadikan sebagai salah satu indikator kesehatan janin.

Baca Juga:
Cara Menghemat Tagihan Listrik, Wajib Dicoba!

Wanita yang hamil anak kembar akan memiliki ciri berupa bobot janin yang lebih besar. Rahim pun meregang lebih jauh agar kedua janin mendapatkan cukup ruang.

Dampaknya, wanita yang hamil kembar akan memiliki tinggi fundus lebih besar dibandingkan kehamilan normal.

  1. Hasil tes AFP tidak normal
    Alpha fetoprotein atau AFP adalah sejenis serum yang terdapat selama masa kehamilan. Pemantauan AFP dilakukan pada trimester kedua.

Tujuannya adalah untuk mengetahui jumlah protein khusus yang diproduksi hati janin serta mendeteksi adanya kecacatan pada janin.

Selain itu, tes AFP juga bisa menunjukkan kehamilan lebih dari satu janin. Jumlah AFP yang positif atau lebih tinggi dibandingkan nilai normal dapat menandakan bahwa Anda mengandung dua janin atau bahkan lebih.

Baca Juga:
Amalan Ini Paling Ampuh Untuk Mendatangkan Jodoh

Membedakan kehamilan kembar dengan kehamilan biasa tidak cukup dilakukan dengan melihat ukuran perut ibu selama kehamilan.

Ada indikator lain yang perlu diuji lebih dalam, contohnya pemeriksaan USG, untuk menentukan apakah ciri yang Anda alami memang menandakan hamil kembar.

Hamil kembar ataupun tidak, yang terpenting adalah mencukupi kebutuhan nutrisi ibu dan janin secara optimal. Nutrisi yang tercukupi tidak hanya penting untuk kesehatan, tapi juga untuk mencegah berbagai komplikasi kehamilan. (Alz)

(Sumber: Kabartangsel.com)

Komentar

Terbaru