MANAberita.com —ANUGRA Wahyudi Prasetyo (4), putra warga Perumahan Banjarsari Permai, Desa Banjarsari Kecamatan Manyar tewas terbakar dalam kardus saat bermain kemah-kemahan.
Jasadnya ditemukan meringkuk gosong di lantai dua rumah tetangga saat bermain.
Melansir Tribunnews, kejadian itu saat pemilik rumah Wiwik (42), warga Perum Banjarsari Permai, sekitar pukul 10.30 WIB, hendak ke pasar melihat korban masih bermain dengan anaknya di jalan luar rumah.
Sedangkan ibu korban Lilis (41), berada di halaman rumah bersama tetangga lainya.
Selang 30 menit, sekitar pukul 11.00 WIB, Wiwik pulang dan melihat lantai atas dalam keadaan terbakar. Mengetahui kejadian tersebut Wiwik berteriak minta tolong.
Selanjutnya Wiwik dan Lilis Ibu Korban serta tetangga lainya berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Setelah padam, warga melihat korban meninggal dunia di atas kardus.
“Dugaan korban meninggal karena terbakar saat api menyambar cairan tinner yang ada di dekat kardus,” kata Kapolsek Manyar AKP Ady Nugroho.
Setelah kejadian tersebut warga langsung lapor ke Polsek Manyar.
Setelah itu anggota identifikasi tempat kejadian perkara datang ke lokasi untuk memeriksa sekitar tempat kejadian bersama Kapolres Gresik AKBP Wahyu S Bintoro.
“Unit reskrim masih menyelidiki kasus ini. Namun, karena masih dalam kondisi berduka, pihak keluarga korban belum dimintai keterangan,” imbuhnya.
Ady menegaskan, kejadian tersebut berasal dari kegiatan anak-anak yang sedang bermain kemah-kemahan di lantai dua, dengan tenda dari kardus besar.
Kemudian, ada yang menyalakan korek api. Sehingga api menyambar ke tinner cat yang dekat dengan kardus, yang kemudian membakar kardus beserta anak yang ada di dalamnya.
“Kemungkinan korban terjebak dalam kardus besar yang terbakar. Sampai akhirnya meninggal dunia,” katanya.
Almarhum Anugrah Wahyudi Prasetyo yang tewas terbakar dalam kardus tergolong anak yang pintar dalam bangku sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Almarhum merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.
“Anaknya pintar dan etes. Terhadap pelajaran itu cepat menangkap,” kata Yuli Rahayu, guru PAUD Kenanga tempat korban belajar.
Sebelum kejadian, paginya Anugrah masih sekolah dan bermain bersama teman-temannya.
“Itu bekas mainnya masih ada,” imbuhnya. (Alz)