MANAberita.com — SEBELUMNYA, netizen dibuat geger dengan thread berjudul KKN di Desa Penari yang diambil dari kisah nyata.
Kisah ini diambil dari cerita sekumpulan remaja yang mengikuti KKN di sebuah desa terpencil dan kemudian diteror dengan hantu di desa tersebut.
Jika sebelumnya hanya ada dua versi yakni versi Nur dan Widya, kini muncul thread versi Ilham, kakaknya Ayu.
Berikut ringkasan threadnya yang dilansir dari Facebook.
“KKN Di Desa Penari (Versi ini hanya berkembang dari cerita sumber yang terlibat langsung)
cerita dari mas Ilham, kakak ayu lebih menggambarkan secara gamblang semuanya. sebenarnya sasaran utama memang ayu, ayu bukan hanya berhubungan intim dengan bima, tapi dengan pak prabu juga.
Desa itu pun sebenarnya tak dapat dilihat eksistensinya oleh manusia.
Sebenarnya crita dari mas ilham (flashbacknya) dia berniat menolong temannya (pak prabu), karena jiwa pak prabu dan masyarakat disitu tersandera.. batu nisan yg ditutupi kain hitam adalah batu yg bertuliskan nama-nama mereka.
ingat kata mbah buyut “kopi iki nggo penghuni alas kene, nek wong biasa sing ngombe rasanya pait (kopi ini kesukaan penghuni hutan ini. Kalau bagi mereka enak, kalo orang biasa rasanya pahit)
Sementara pak prabu dgn santainya meminum kopi itu, widya juga merasakan manis dan bau melati saat minum kopi, karena dia ditempel oleh jin penari yg menyukainya
ingat juga kata pak prabu diending cerita “wes mesti kalah paling mbah buyut juga gak bisa melawan mereka (sudah pasti kalah. Mbah buyutt gak bisa melawan mereka)”,, itu menunjukkan kalau kejadian seperti ini sudah beberapa kali pernah terjadi.
Tukang cilok kaget dan sebenarnya tau kalau dihutan mistis itu tidak ada desa, dan tau cerita-cerita mistis yg melekat disana. Makanya dia menyarankan agar widya dan wahyu cepat pulang.
Sampai akhirnya mereka kemalaman, dan menemui jin penunggu gerbang, motor mereka mogok dan ditolong oleh orang sekitar. mereka diberi kue dan sebagian dimasukknya kedalam wadah untuk dibawa pulang. Sampai ditempat mereka menginap, bungkusan itu dibuka dan ternyata isinya kepala monyet yg masih mengeluarkan darah segar, terus apa yg mereka makan tubuh daging monyet itu.
Mereka mematuhi aturan yg disebutkan mbah buyut, apa yg dikasih jangan ditolak, terima saja, bisa lain cerita seandainya mereka menolak.
mereka bisa kembali ke desa mungkin karena mereka pernah bermalam disana.
Saat pertama kali mereka dtg, mereka dijemput dengan motor butut, dan waktu yg ditempuh bisa berbeda beda antara 1 orang dgn yg lain. Nur dan temannya mengatakan kalo perjalanan tidak ada 30 menit, sedangkan widya mengatakan perjalanan ditempuh dgn waktu berjam jam.
Setiap jiwa yg ingin pergi dari desa itu harus digantikan oleh jiwa yg lain, ilham kakak ayu sebenarnya berniat menolong pak prabu dengan menjadikan widya sebagai sasaran pengganti jiwa yg tertahan (Pak prabu adalah teman ayahnya ilham dan ayu).
tapi lain cerita setelah mereka masuk desa, widya ternyata disukai oleh jin penari, bukti dia disambut dan beberapa kali jin penari berkidung serta menunjukkan eksistensinya.
Nur? tidak mungkin karena dia memilik penjaga (mbah Ndok) yg sampai dituturkan kalo mbah Ndok melawan hampir setengah penghuni mistis di desa itu.
Sasaran sebenarnya adalah ayu, rasa cintanya kepada bima dimanfaatkan oleh jin, lagi2 jin selalu menjebak manusia. Bima suka widya, tapi ayu suka bima. itulah mengapa proker ayu jadi satu dgn bima. Syarat bima utk mendapatkan widya
adalah ia harus mendapatkan mustika putih dgn jalan harus mau wik wik sama jin penari (diversi Nur iya melihat bima ‘wikwik’ dgn ular, anton melihat dia sdg onani dan dengar suara perempuan disitu, sebenarnya dia tidak onani, tapi sdg bersetubuh dgn jin)
ingat kata pak prabu tentang selendang penari? siapa saja yg melihat selendang itu akan terpikat dan tak kuasa menolak. Saat Nur sdg mencari widya, dia ke tempat pak prabu, tiba-tiba dari rumah pak prabu keluar ayu menggunakan selendang itu. Ayu sendirian tanpa teman-teman mereka.
Nur bertanya ngapain kamu disini, ada apa kamu?? Ayu lantas pergi tanpa menjawab pertanyaan dari Nur
Ayu memikat bima dgn selendang itu, mustika putih yg bima titipkan ke ayu? hilang dan ditemukan Nur
Desa itu sebenarnya tidak ada, kalo petilasan memang benar adanya.
semua yg menebak nebak letak desa dan hutan belum ada yg tepat. Mereka menetap disitu, menjadi jiwa yg terkungkung, tidak akan selamat jika mereka (pak prabu dan penduduk desa) keluar dari desa dan hutan itu.
Kenapa pak prabu sebagai kepala desa tidak pernah pergi ke kota?
proker bima di mebun yg katanya setiap hari ia ikut penduduk ke kota juga tidak benar, proker bima dekat dgn petilasan, dia hanya sibuk mencari cara memikat widya, berhubungan badan sama ayu dan jin. Yg benar2 pernah keluar pergi ke Kota ya cuman widya dan wahyu. (Dil)