Ilustrasi
MANAberita.com — SKINCARE adalah produk wajib bagi kaum hawa dan sebagian pria yang peduli akan keindahan kulitnya. Masalahnya, tidak semua skincare kandungan aman bagi kulit. Kandungan seperti mercuri dapat menyebabkan iritasi hingga kanker kulit.
Dilansir dari Insider, ahli kulit Dr. Allison Arthur dan Dr. Lisa Garner mengatakan penyebab kanker kulit bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah penggunaan kosmetik seperti skincare. Kanker kulit dapat dideteksi sejak dini gejalanya dan hampir selalu dapat disembuhkan.
Jika produk skincare yang digunakan tidak memberi dampak positif, kulit akan menunjukkan beberapa tanda. Berikut 5 di antaranya, mengutip dari GenPI.
- Sakit di Tempat Yang Sama.
Garner dan Arthur mengatakan sakit yang tidak sembuh mungkin merupakan tanda karsinoma sel basal atau skuamosa, dua jenis kanker kulit yang paling umum.
“Saya sudah pernah menerima keluhan banyak hal di daerah jenggot pada pasien laki-laki saya. Tempat ini membuat mereka sakit setiap kali mencukurnya. Itu akan menjadi perhatian bagi saya, dan itu adalah tempat yang hampir selalu saya biopsi, meskipun tidak terlalu besar,” terang Garner.
Secara umum, Garner selalu menerima keluhan pasien menderita sakit pada bagian ini. Timbul benjolan kecil, mereka pikir itu adalah jerawat dan gampang hilang. Namun muncul lagi dan berdarah,” kata Arthur.
Arthur menambahkan bahwa jika sakit belum sembuh dalam sebulan, Anda harus menemui dokter kulit.
- Benjolan Mutiara Pada Kulit
Dalam beberapa kasus, karsinoma sel basal dapat terlihat seperti “benjolan mutiara”, kata Arthur. Benjolan ini bisa berwarna merah jambu, merah, putih, cokelat, hitam, atau coklat.
Tanda-tanda lain dari kanker kulit sel basal termasuk bintik-bintik merah yang teriritasi, kulit berubah warna merah muda dengan pusat-pusat berkerut, luka-luka, bernanah seperti bekas luka.
- Kulit Bersisik
Arthur mengatakan karsinoma sel basal dan skuamosa dapat muncul sebagai bercak merah bersisik. Dia mencatat bahwa karsinoma sel skuamosa juga dapat sedikit lembut untuk disentuh.
Garner menambahkan bahwa mereka dapat merasakan “amplas tidak beraturan” saat Anda menyentuh mereka. Karsinoma sel skuamosa juga bisa bermanifestasi sebagai luka yang tidak akan sembuh. Diikuti tanda lain seperti kutil yang berdarah.
- Munculnya Perubahan Warna Tahi Lalat
Menurut American Academy of Dermatology, melanoma dapat muncul dalam tahi lalat. Tahi lalat yang telah berubah dalam ukuran, bentuk, atau warna. Mungkin mencurigakan jika tahi lalat memiliki beberapa warna atau warna yang tidak biasa seperti merah, putih, biru, atau hitam.
The National Cancer Institute menggunakan akronim yang berguna untuk mengingat semua perubahan mol yang berpotensi terjadi: ABCDE. A ialah asimetri. Dalam melanoma, dua sisi tahi lalat sering tidak cocok.
B adalah singkatan dari perbatasan. Sebuah melanoma biasanya memiliki perbatasan yang tidak teratur. Sementara C adalah singkatan dari color atau warna, karena melanoma biasanya tidak rata dalam warna.
Kemudian, D adalah singkatan dari diameter. Peningkatan ukuran mol, atau diameter, bisa menunjukkan melanoma. Terakhir, E berarti berevolusi. Hati-hati dengan tahi lalat yang berubah seiring waktu.
- Munculnya Tahi Lalat Baru
Garner mengatakan tidak tumbuh umum tahi lalat baru saat mencapai usia dewasa tertentu. “Saya memiliki pasien umur lebih dari 55 tahun dan mereka berkata, ‘Ini mol (tahi lalat) baru, baru ada sejak setahun ini, dan terlihat seperti tahi lalat biasa, saya kemudian melkukan biopsi, karena itu terlihat tidak biasa.” ujarnya. (Dil)