MANAberita.com — PENYANYI Marion Rambu Jola Pedy atau lebih dikenal dengan nama Marion Jola mengaku sedih dengan beragam gosip dan citra negatif tentang dirinya.
Marion mengaku sudah menjadi korban gosip sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Anak SD waktu itu aku kelas 5 kelas 6, aku tuh digosipinnya gini Lala itu kalau dikasih Rp 2.000 mau diajak kemana aja ngapain aja, di semak-semak pun mau,” ujar Marion dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Merry Riana, melansir Kompas.com.
“Sejahat itu dan itu aku masih kecil,” lanjut dari berusia 19 tahun itu.
Marion berkisah, kejadian itu ia alami saat ia baru saja pindah ke Sumba Tengah. Saat itu Marion baru mengikuti lomba bernyanyi.
Namun tiba-tiba asisten rumah tangga Marion pulang dan mengabarkan para tetangga dan teman-teman Marion membicarakan gosip miring tersebut.
“Aku pun enggak tahu kenapa dari kecil sudah menempel image seperti itu. Mereka bilang gitu padahal faktanya aku enggak pernah keluar rumah karena aku enggak punya teman sama sekali,” tutur Marion.
Meski demikian Marion menyadari, kemungkinan besar gosip-gosip tak sedap itu muncul karena kepribadiannya yang selalu ingin menonjol.
Perempuan yang kerap disapa Lala ini bahkan mengaku pernah disebut mengidap penyakit MPO oleh ayahnya sendiri.
“Papa dulu julukin aku penyakitan. Dia bilang penyakitnya MPO. Minta Perhatian Orang,” ujar Marion dalam video tersebut.
Menurut Marion, saat itu sang ayah menilainya terlalu ingin diperhatikan orang lain.
Kedua orang tuanya khawatir sikap Marion saat itu justru akan berdampak buruk.
Marion berkisah, di sekolah ia selalu ingin menjadi yang nomor satu. Setiap guru bertanya kepada siswa, ia selalu mengacungkan jari meski saat itu ia tak tahu jawabannya.
“Misalnya ditanya aku yang mau jawab. Intinya aku mau tau atau enggak jawabannya ya aku suka sok tahu. Atau misalnya disuruh mewakili sekolah maunya aku gitu, pokoknya semua aku. Mau yang kelihatan, yang nomor 1,” paparnya.
Tak hanya itu, di sekolah ia kerap berpenampilan berbeda dengan siswa lain. Marion mengaku kerap menggunakan pita-pita besar agar menarik perhatian orang.
Ternyata kekhawatiran orangtua Marion benar-benar terjadi.
Keinginan Marion untuk serba menonjol ternyata membuatnya sering dibuli. Ia pun akhirnya tak memiliki banyak teman di sekolah.
“Aku mikir, kalau aku jadi orang lain juga pasti pengin buli juga kan ya,” kelakar Marion.
Meski demikian, kini Marion telah memetik pelajaran berharga dari pengalaman masa kecilnya.
Ia mengalihkan kepercayaan diri dan keinginan untuk menonjol tersebut ke hal yang lebih positif. Salah satunya dalam hal karier sebagai seorang penyanyi. (Ila)