Pelaku
MANAberita.com — SEKOLAH agama di Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang seluruh siswinya berhijab dan bercadar dibuat geger, setelah menemukan AF (20), salah seorang pengurus sekolah tergeletak di kamar mandi, bersimbah darah.
Tidak jauh dari tempat AF si wanita bercadar pingsan itu, terlihat bayi merah tergeletak di baskom dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Status AF sendiri masih nona alias gadis ( belum menikah ).
“Kemarin awal masuk ke Klinik Muhammadiyah, Desa Pacalan, Plaosan, Magetan.
Pasien tidak mengakui kalau habis melahirkan. Begitu juga pengantarnya Nur Azizah.
Jadi kita hanya tangani sakitnya. Makanya kita infus,” kata salah seorang tenaga medis yang tak mau disebut namanya ke surya group Sabtu (21/12).
Makanya, lanjut dia, sekolah di Magetan itu baru lapor Polisi dan berterus terang kepada pihak klinik.
Bahwa, seorang pengurus sekolah baru melahirkan bayi berjenis kelamin laki laki di kamar mandi sekolahan yang merangkap asrama itu, Jumat (20/12/2019).
“Makanya, kejadian ini seperti ditutupi dan pihak sekolah baru melapor hari ini setelah dirawat di kamar Shofa klas 1, Klinik Muhammadiyah,” jelasnya.
Namun begitu, penyidik dari Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) seperti kesulitan meminta keterangan ihwal kejadian si wanita bercadar yang melahirkan bayi berjenis kelamin laki laki dan meninggal di baskom depan pintu kamar mandi asrama.
“Ditanya beberapa pertanyaan, yang dijawab hanya nama, umur dan tempat lahir.
Oiya, pasien ini juga mengaku warga Jember dan menuntut ilmu di Ngrandu, Sumberagung, Plaosan, Magetan baru enam bulan lalu,” kata Kanit PPA Polres Magetan, Mimin.
Namun, perempuan yang lahir tanggal 10/12-1999 di Jember ini tidak mau mengakui siapa bapak dari bayi yang dilahirkan itu.
Bahkan penyidik dari Polisi Wanita (Polwan) pun kesulitan meminta pasien melepas cadarnya itu untuk dilakukan foto.
“Saya bingung ditanya hanya dijawab nama, tanggal lahir dan asal.
Disuruh buka cadar, untuk di foto, meski sesama perempuan gak mau.. Jadi ya sabar,” bebernya.
Sementara Kapolsek Plaosan AKP Muhammad Munir Falevi yang dikonfirmasi, mengaku kesulitan dan belum berhasil menginterogasi ibu dari bayi malang itu.
Karena ini masih dilakukan penyelidikan setelah dilakukan pembersihan rahim wanita bercadar dan pengurus sekolah yang melahirkan bayi di kamar mandi.
“Kami masih terus mencari, mudah2an bisa segera ditemukan atau terungkap siapa dalang kasus penelantaran anak,” tegas AKP Munir Palevi.
Sekitar jam 12.00 WIB, pasien berstatus nona alias gadis ini akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan kuret di rumah sakit Polisi ini.
Selain dilakukan kuret, pasien juga akan diperiksa liang kelahiranya.
Sementara jenazah bayi dibawa ke RSUD Dr Sayidiman, Kabupaten Magetan. (Dil)