Cara Meredakan Asam Urat Dengan Daun Sidaguri: Cara mengolah Daun Sidaguri

Manaberita.com – PENYAKIT asam urat dapat diobati dengan banyak cara dan pilihan pengobatan. Salah satunya dengan obat tradisional, seperti ramuan daun sidaguri.

Daun sidaguri sudah dikenal sejak lama sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya yakni asam urat. Tanaman ini tumbuh di negara beriklim tropis dan panas, seperti Indonesia, Malaysia, dan India.

Dikutip dari halodoc, Daun sidaguri memiliki ukuran 1-4 sentimeter, dengan bentuk bulat bergerigi di bagian tepinya. Lantas, bagaimana mengolah daun ini untuk mengobati penyakit asam urat? Berikut penjelasannya!

Cara Mengolah Daun Sidaguri untuk Asam Urat

Salah satu penyakit yang diklaim dapat diatasi oleh daun sidaguri adalah asam urat. Penyakit ini terjadi ketika kadar asam urat di dalam tubuh berlebihan. Akibatnya, terjadilah peradangan pada sendi yang menimbulkan rasa nyeri.

Baca Juga:
9 Ide Hadiah Doorprize untuk Acara Kantor

Nah, daun sidaguri mengandung banyak senyawa, salah satunya flavonoid, yang memiliki aktivitas antigout. Inilah yang membuat daun ini dapat membantu meredakan gejala asam urat. Meski penelitian lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan.

Cara mengolah daun sidaguri sebagai obat tradisional untuk asam urat cukup mudah. Kamu hanya perlu merebus 60 gram atau beberapa helai daun sidaguri dalam 600 mililiter air.

Rebuslah daun ini hingga jumlah air menyusut setengahnya. Setelah itu, saring rebusan dan minum airnya. Untuk pengobatan asam urat, air rebusan daun ini perlu diminum 2 kali sehari. Satu kali rebusan bisa untuk 3 kali minum.

Manfaat Lain yang Bisa Didapat

Baca Juga:
Ingin Bahagia! Yuk Pelajari 5 Tips Hidup Bahagia Menurut Islam

Selain untuk mengatasi asam urat, daun sidaguri juga memiliki banyak manfaat lain untuk kesehatan, yaitu:

  • Membantu penyembuhan luka. Ekstrak daun sidaguri memiliki sifat antiinflamasi atau antiperadangan.
  • Mengatasi hipertensi. Aktivitas vasorelaksan dari kandungan alkaloid dalam daun ini dapat menurunkan tekanan darah.
  • Mengobati gangguan sendi. Aktivitas antiartritik dalam daun ini dapat mengatasi gangguan sendi, misalnya osteoarthritis, rematik, nyeri sendi, dan kram otot.
  • Menyehatkan pencernaan. Sifat antibakteri dan antioksidan dalam daun sidaguri dapat memberi manfaat bagi sistem pencernaan. Ini juga bisa mengatasi gangguan pencernaan seperti diare.
  • Menjaga kadar gula darah. Daun sidaguri juga memiliki sifat antihiperglikemia, sehingga bisa menjaga kadar gula darah tetap normal.

Waspadai Efek Sampingnya

Daun sidaguri mengandung efedrin, yaitu stimulan yang seperti amfetamin. Menurut laman Alcohol and Drug Foundation, amfetamin adalah jenis obat psikostimulan yang dapat mempercepat perjalanan sinyal antara otak dan tubuh. Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter, karena bersifat adiktif.

Beberapa efek samping dari kandungan efedrin dalam daun sidaguri adalah:

Baca Juga:
Tips Kembalikan Warna Merah Pada Bibir, Bahannya Pasti Ada Dirumah kamu!
  • Pusing atau sakit kepala.
  • Cemas
  • Tremor
  • Perubahan emosi.
  • Insomnia
  • Kurang nafsu makan.
  • Mual dan muntah.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Gangguan otot.
  • Kejang
  • Stroke
  • Hilang kesadaran.

Berbagai efek samping tersebut mungkin tidak selalu terjadi, tetapi harus diwaspadai. Hindari penggunaan daun ini berlebihan atau jangka panjang, tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Penggunaan daun sidaguri jangka panjang juga pernah diteliti efeknya pada tikus, dalam studi 2013 di British Journal of Pharmacology and Toxicology. Pada tikus, efek samping penggunaan daun ini jangka panjang adalah:

  • Memengaruhi fungsi ginjal tikus, pada percobaan dosis tinggi.
  • Memicu kerusakan rendah otot jantung atau skeletal, dan fungsi ekskresi hati tikus, pada konsumsi subacute dosing.

Meski ada potensi efek samping tersebut, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan.

Nah, itulah pembahasan mengenai daun sidaguri, manfaatnya pada asam urat dan penyakit lain, serta risiko efek sampingnya. Karena belum banyak bukti ilmiah tentang tanaman herbal ini, ada baiknya kamu tetap memeriksakan diri ke dokter kalau sakit. [rik]

Komentar

Terbaru